LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Menjalani tahun baru akan lebih indah bila di imbangi dengan perubahan akhlaq, Sebab makna tahun baru itu bukan balapan motor knalpot brong,bukan pesta Miras, juga bukan pesta Seks,
Sungguh sangat memperihatinkan sekali,di saat momen pergantian tahun baru sebagian tokoh masyarakat dan pejabat pemerintah mengajak adakan dzikir dan berdo’a bersama untuk keselamat bangsa, Namun justru ada yang sebagian malah berhura-hura dengan berperilaku yang tidak baik,dibeberapa Apotik kabarnya stokc kondom habis,karena laris terjual saat malam tahun baru kemarin.
Sampai hari inipun kabarnya juga masih banyak yang kehabisan stokc,karena suasana tahun baru masih berlangsung dan sangat ramai sekali, buktinya jalanan dimana-mana macet,tempat rekreasi berjubelan,hotel-hotel dan tempat penginapan juga penuh,ini menunjukkan tahun baru benar-benar dahsyat sekali, para pedagang aksesoris,aneka kuliner nusantara,dan jasa traveling,disaat momen tahun baru seperti ini jelas terasa senang,karena ikut panen dalam mengais rizki,dari sudut pandang ekonomi dengan adanya liburan tahun baru ini jelas pendapatan para pedagang dan biro jasa lainya pasti meningkat drastis.
Kita sering di ingatkan Allah dengan berbagai musibah gempah,banjir,stunami,gunung meletus,pesawat terbang jatuh,Laka lantas disana sini,kebarakan,kesetrum listrik,dll,
Pesta yang sifatnya dilarang oleh agama harus di hentikan,agar negeri kita selamat dan dari ancaman musibah. Kata Kyai M.Muzakkin(Gus Zakky),pengasuh pondok pesantren Dzikrussyifa’ Asma’ Berojomusti Lamongan ini.
“Tahun baru itu momen untuk evaluasi diri,sudah Baikkah Akhlaq kita selama ini,sebab banyak orang yang masih belum menyadari akan dirinya sendiri dalam memaknai tahun baru, merasa kurang sah dan afdhol bila tidak ikut hura-hura, tidak keluar kota dengan pakai knalpot brongnya,tidak pesta minuman keras,tidak pesta seks,dll,
padahal makna tahun baru adalah momen untuk evaluasi diri,maksudnya selama kurun satu tahun kemarin itu apa yang sudah kita perbuat untuk bangsa, untuk negara, untuk agama, untuk masyarakat,dan untuk keluarga kita tercinta” ,Tuturnya,saat ditemui awak media dalam acara Dzikir bersama di Pantura Lamongan. Kamis (02/01/2020).
Sudah baikkah Akhlaq kita selama ini,tanya Gus Zakky ?
Kita terkadang tidak menyadari, Tidaklah seorang mulia menjadi mulia bukan kerena banyak shalat atau banyak puasanya, tidak pula karena banyak mujahadah dan berulang kali ke Mekkah Madinah,
“Meskipun banyak harta,ilmu dan pengaruh dari jabatanya,sepanjang mereka tidak berakhlak mulia,semua tak berarti apa-apa, Karena seseorang menjadi mulia dihadapan Allah dan masyarakat itu adalah sebab dengan perilaku akhlakul karimahnya yang baik”,terangnya.
Standar mulia seseorang tidak ditentukan oleh banyaknya ibadah sholat, banyaknya zikir, puasa, bolak balik umroh, haji,dan suluk, tetapi akhlaknya, apa bila akhlaknya buruk maka tidak ada kemuliaan pada diri seseorang tersebut
Dan orang yang paling besar keutamaannya dihadapan Allah itu adalah orang yang tidak melihat dirinya memiliki keutamaan apapun, semakin tinggi ilmunya,semakin banyak hartanya, semakin besar pengaruh jabatannya, mereka
akan semakin menunduk,tidak serakah,tidak ambisi,tidak sombong,ia akan selalu tampil merasa bodoh,renda diri,banyak senyum dan sopan terhadap siapapun.
Demikian kata Gus Zakky, Pria yang juga Ketua Umum JCW (Jatim Corruption Watch)Provinsi jawa timur,dan Ketua Pusat BPAN RI(Badan Penyelamat Aset Negara Republik Indonesia)ini dalam uraian singkatnya.
Selamat menjalani tahun 2020, tetap semangat dalam beraktifitas dengan selalu berpikir positif.
Semoga kita semua dalam keadaan sehat,hidup barokah, dan jadi hamba yang selalu pandai bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.Aamiin Ya Rabbal Al-Amin, Pungkasnya.
(MM/Kiki).
