LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Setelah mendengar kabar Supini alias Sisoe Mbok Satir diberitakan hilang secara misterius sejak tahun tahun 1994, pihak Misron angkat bicara. Menurut pria yang tinggal di dusun Ngangkrik Kidul, Desa Gebangangkrik itu kabar tersebut tidak benar. Sebab, Supini memang meninggal dan warga pun mengetahui hal itu.
Sebelumnya, berita ini juga telah diklarifikasi oleh Misron dalam berita acara klarifikasi terpadu nomor 189/301/BA.315.304.05/2021 dihadapan kepala desa dan pengadu Darsono pada tanggal 4 Agustus 2021.
Misron mengklarifikasi pengaduan Darsono tidak benar terkait dengan menghilangkan jenazah Supini. Bahwa pada tahun 1994, Misron masih merantau di Malaysia bisa dibuktikan dengan permit yang dia miliki dan sah secara hukum. Warga Desa Gebangangkrik pun mengetahui bahwa Misron saat itu sedang merantau di sana. Jadi pengaduan dari pengadu ini sangat tidak benar.
Ada pun berita meninggalnya Supini pada tahun 1994 itu benar. Hal ini bisa dikonfirmasi oleh Supiyah, istri Misron yang selama ini merawat Almarhum Supini dengan baik di kala sehat dan sakitnya. Supiyah keluarga juga yang merawat Almarhumah di RSUD jombang. Sebelum meninggalnya, Almarhumah beramanat minta jika meninggal minta dimakamkan di Gadingmangu, Kecamatan Perak Kabupaten Jombang.
Jenazah Supini yang dianggap hilang misterius tidak benar. Sebab, Jenazah almarhum dikebumikan di Gadingmangu sesuai amanat almarhumah. Berita kematian Supini juga diketahui oleh Pak Siswiyono yang saat itu menjabat sebagai Kepala Desa Gebangangkrik. Beliau juga turut mengantarkan jenazah Supini ke Gadingmangu. Selain itu juga ada beberapa warga yang turut serta yaitu almarhum Noto Salim, Almarhum Sumadi.
Tidak ada polemik dalam kematian almarhumah Sisoe Bok Satir Alias Supini Kematianya diketahui oleh banyak warga, tetangga atau kerabat keluarga.
Pemuatan hak jawab ini sekaligus sebagai permintaan maaf redaksi RadarBangsa kepada Misron dan pembaca atas ketidakberimbangan dan ketidakakuratan berita.