SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Khofifah Indar Parawansa, mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya generasi muda, untuk berperan aktif sebagai agen perubahan dalam perjuangan melawan korupsi. Dalam memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) yang diperingati setiap tanggal 9 Desember, Khofifah mengimbau agar momen tersebut dimanfaatkan untuk memperkuat integritas dan komitmen dalam menangkal praktik korupsi sejak dini.
“Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia harus menjadi momentum yang memperkuat integritas kita semua, terutama bagi generasi muda, agar tidak tergoda untuk terlibat dalam praktik korupsi, sekaligus untuk menumbuhkan kesadaran dan gagasan mengenai pentingnya pencegahan korupsi,” ujar Khofifah dalam pidatonya.
Ajakan Khofifah selaras dengan tema peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia yang dipilih oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yaitu “Uniting with Youth Against Corruption: Shaping Tomorrow’s Integrity” atau “Bersatu dengan Pemuda Melawan Korupsi untuk Membentuk Integritas Masa Depan.” Tema ini menekankan peran pemuda sebagai motor perubahan, yang memiliki mimpi dan aspirasi untuk melawan korupsi dan mewujudkan upaya pencegahannya dalam membangun integritas masa depan.
“Tema ini sangat relevan dengan tantangan global kita. Pemuda adalah generasi yang akan datang dan mereka memiliki tanggung jawab untuk melawan korupsi, serta memastikan pencegahan korupsi terwujud dalam setiap langkah kehidupan,” tambah Khofifah.
Untuk memperkuat pesan tersebut, Khofifah mengusulkan agar sektor pendidikan di Indonesia, mulai dari SD hingga perguruan tinggi, memasukkan materi tentang anti korupsi dalam kurikulum mereka. Selain itu, dia juga mendorong adanya aksi nyata dalam memperkenalkan nilai-nilai integritas, seperti dengan membaca buku atau mengikuti kegiatan yang mendukung budaya anti korupsi.
“Sederhananya, anak-anak harus diajarkan untuk memahami perbedaan antara baik dan buruk. Misalnya, tidak boleh mengambil barang milik teman, tepat waktu, jujur pada orang tua, dan hal-hal kecil lainnya yang perlu diajarkan sejak dini,” jelas Khofifah.
Menurut Khofifah, pendidikan anti korupsi yang dimulai sejak dini penting untuk membangun karakter generasi muda. Karena praktik korupsi tidak hanya merusak individu, tetapi juga sistem demokrasi dan menghambat kemajuan negara.
“Lawan korupsi dan pungutan liar. Jangan beri kesempatan pada praktik korupsi untuk berkembang di manapun, pada level apapun,” tegas Khofifah.
Tema Hari Anti Korupsi Sedunia Tahun 2024 versi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah “Teguhkan Komitmen Berantas Korupsi untuk Indonesia Maju.” Khofifah menyampaikan bahwa tema ini penting untuk memperkuat komitmen seluruh elemen bangsa dalam memberantas korupsi demi mencapai tujuan pembangunan nasional. Indonesia saat ini berada pada tiga momentum besar, yaitu pergantian kepemimpinan nasional, pembangunan ibu kota baru Nusantara, dan menuju Indonesia Emas 2045.
“Penting bagi kita untuk memperkuat komitmen bersama dalam upaya memberantas korupsi demi Indonesia yang maju dan sejahtera,” ujar Khofifah.
Hari Anti Korupsi Sedunia pertama kali diinisiasi oleh Sekretaris Jenderal PBB, Kofi Annan, pada 30 Oktober 2003. Dalam pidatonya, Annan menyampaikan pentingnya kesadaran global akan dampak negatif korupsi. Tiga puluh hari setelahnya, pada 9-11 Desember 2003, PBB menyetujui perjanjian anti korupsi pertama di dunia yang ditandatangani di Merida, Meksiko. Perjanjian tersebut menjadi tonggak sejarah dalam perjuangan melawan korupsi secara internasional.
Khofifah menutup dengan seruan kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga integritas dan memerangi korupsi. “Mari kita cegah korupsi sejak dini, junjung integritas, dan wujudkan Indonesia yang bersih dan maju,” pungkasnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin