CIANJUR, RadarBangsa.co.id – “Hari ini di Kabupaten Cianjur kondisi level ke-2 dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), semoga minggu depan Cianjur bisa masuk ke level 1, secara khusus kecamatan Cidaun, kita semua tetap selalu bersinergi untuk mewujudkan Cianjur bebas dari Covid-19, terang Camat Kecamatan Cidaun Herlan Iskandar. S.IP pada kegiatan pembinaan, Sosialisasi, Silaturrahmi, dan Harmonisasi dengan para ulama, tokoh masyarakat, pemuda dan tokoh wanita mengenai pencegahan dan penanganan covid-19 di desa Sukapura Kecamatan Cidaun
Tampak hadir dalam kegiatan ini, Camat kecamatan Cidaun Herlan Iskandar. S.IP, Kapolsek Cidaun AKP Sumardi. SH bersama anggota personil polsek, Koramil Cidaun, Majelis Ulama Indonesia (MUI) kecamatan Cidaun Arif Abdurrif’ah. SHI, Ketua TP PKK Kecamatan Cidaun Ny. Lilis Herlan, Koordinator Kesehatan SATGAS Covid-19 Cidaun dan seluruh peserta pembinaan di Balai desa Sukapura. Rabu (08/09/2021).
Selanjutnya camat menyampaikan, “jika masyarakat ingin terlepas dari pandemi Covid-19 dan hidup pada suasana normal, ekonomi membaik, solusi satu-satunya vaksinasi dan menjalankan prokes plus swab test.
Sampai sekarang kecamatan Cidaun persentase vaksinasinya masih sangat rendah sekali, salah satunya di desa Sukapura. Pentingnya vaksinasi covid-19 dilaksanakan menuju masyarakat sehat, karena Inti dari aktivitas normal masyarakat dalam suasana pandemi covid-19 adalah sehat dan tidak adanya ancaman klaster baru agar kita bisa kembali hidup normal dengan melakukan adaptasi Kebiasaan Baru.
“Tujuan vaksinasi adalah; ‘meningkatkan imunitas atau kekebalan tubuh manusia, sehingga tidak mudah terserang penyakit terutama covid-19, namun meskipun sudah di vaksin harus tetap melaksanakan prokes 5M plus Vaksin, plus swep, karena bukan berarti sudah di vaksin menjadi kebal terhadap covid-19, sebab vaksin tujuannya adalah perlindungan dari covid-19.
Di kecamatan Cidaun dalam perminggunya selalu melaksanakan vaksinasi sesuai stok yang ada, dan jika kurang, pihak kesehatan kembali lakukan permohonan kuota sehingga mayarakat secepatnya terlayani akan vaksinasinya.
Pelayanan vaksinasi kita di Kecamatan Cidaun ini masih rendah, salah satu penyebabnya, “adanya HOAX terhadap proses vaksinasi”, ini menjadi tantangan kita bersama.
“Forkopimca dan MUI Kecamatan Cidaun yang tergabung dalam SATGAS Covid-19 Cidaun mengajak seluruh masyarakat untuk dapat melaksanakan vaksinasi agar kita memiliki kekebalan tubuh yang baik, bukan hanya untuk mencegah corona virus saja, namun juga untuk penyakit yang lainnya.
“Untuk mendapatkan informasi tentang vaksinasi, bisa menghubungi puskesmas Cidaun dan tetap disiplin prokes 5 M plus Vaksinasi, plus swep.
1. Mencuci tangan
2. Menggunakan masker
3. Menjaga jarak
4. Menghindari kerumunan
5. Mengurangi mobilitas
Kapolsek Cidaun AKP Sumardi. SH mengatakan, “kedepan sicovid-19 ini akan kita jadikan teman”. Tidak ada lagi PPKM dan lainnya.
Untuk itu sekarang harus terpenuhi vaksinasi, melakukan protokol kesehatan itu syaratnya.
Secara langsung Kapolsek mempertanyakan kepada perwakilan masyarakat dalam acara pembinaan itu apa alasannya sehingga masyarakat di desa Sukapura itu tidak mau di vaksin?
Sejumlah jawaban telah ditampung oleh polsek serta tim Satgas Covid-19 Cidaun di antara alasan utama itu adalah beredarnya HOAX tentang resiko vaksinasi itu sendiri di samping alasan kesehata dan lainnya.
Koordinator kesehatan SATGAS Covid-19 Cidaun Ade Nurjanni. M.Si, “secara singkat tapi dengan sangat jelas menerangkan kepada masyarakat apa itu pandemi Covid-19, PPKM, Prokes, baksin, swab test, PCR, rafit test antigend dan segala berkenaan tentang Covid-19.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Cidaun Arif Abdurrif’ah. SHI menerangkan tentang hukum vaksinasi dalam pandangan Islam.
Kegiatan pembinaan di desa Sukapura ini di barengi dengan kegiatan swab test pada peserta pembinaan oleh tim kesehatan puskesmas Cidaun yang tergabung dalam Satgas Covid-19 Cidaun.
(AE Nasution)