Oleh : Firman Syah Ali
Tanggal 20 Mei 2020 seluruh rakyat Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional atau biasa disingkat HARKITNAS. Penetapan Tanggal 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional didasarkan pada berdirinya Ormas Boedi Oetomo pada tanggal tersebut, Tahun 1908, oleh Dr Soetomo, Gondo Soewarno, RM Goembrek, M Suwarno, Soeraji, Mohammad Soelaiman, Angka Prodjosoedirdjo dan Moehammad Saleh.
Namun saya memiliki pandangan yang berbeda tentang Hari Kebangkitan Nasional. Menurut saya Hari Lahir Ormas Budi Utomo tidak tepat untuk dijadikan sebagai tonggak sejarah kebangkitan nasional Indonesia.
Karena tujuh tahun sebelum berdiri Budi Utomo telah berdiri Ormas Jamiat Kheir di Batavia. Jamiat Kheir ini bahasa Arab yang kalau diterjemahkan ke dalam bahasa jawa akan menjadi “Jamiat Budi Utomo”.
Berdasarkan fakta sejarah di atas, ormas kebangsaan India Timur pertama di Hindia Belanda bukanlah Budi Utomo, namun Jamiat Kheir. Kenapa saya memakai terminologi India Timur?
Karena waktu itu nama Indonesia belum ada, kawasan yang sekarang bernama Indonesia, Malaysia, Singapura, Philipina dan sebagian Asia Tenggara dulu disebut India Timur atau India Belakang.
Sedangkan kawasan yang sekarang bernama India, Pakistan, Bangladesh, Srilanka dan sebagian Afghanistan disebut India Barat atau India Depan. India Depan dan India Belakang ini dikenal sebagai India Raya.
Jadi “Tanah India penghasil rempah-rempah” yang dicari oleh para penjelajah samudera eropa pada abad kelimabelas hingga pertengahan abad kedelapan belas adalah India Belakang atau India Timur, yang sekarang kita sebut Indonesia.
Informasi tentang tanah india penghasil rempah-rempah itu mereka dapatkan dari para pedagang Turki Ottoman. Namun sial, kapal para penjelajah samudera itu tersasar mendarat di benua Amerika.
Dan suku pribumi Amerika yang pertama kali mereka temui disebut suku Indian, karena benua Amerika tempat mereka kesasar itu mereka kira sebagai tanah India.
Selain itu, Budi Utomo bukanlah organisasi yang memperjuangkan nasionalisme India Timur, mereka memperjuangkan Nasionalisme Jawa, di mana para pengurus dan anggotanya hanyalah para bangsawan Kraton Jawa.
Berbeda dengan Ormas Jamiat Kheir yang pengurus dan anggotanya berasal dari seluruh wilayah India Timur. Budi Utomo merupakan organisasi primordial, ekslusif, elitis, aristokratis serta tidak memiliki basis massa yang Jamiat Kheir yang lahir tujuh tahun sebelum Budi Utomo.
Jauh lebih bervisi nasionalisme India Timur dibanding Budi Utomo, sehingga tidak heran jika pergerakan kebangsaan tertua di India Timur ini melahirkan banyak pahlawan bangsa.
Antara lain, HOS Tjokroaminoto (Pendiri Sarekat Islam), Husein Djajadiningrat (Sejarawan Nasional), KH Ahmad Dahlan (Pendiri Muhammadiyah), Ahmad Soorkati (Pendiri Al-Irsyad), H Agus Salim dan lain-lain.
Pendiri Bangsa Indonesia merupakan murid HOS Tjokroaminoto, sedangkan HOS Tjokroaminoto merapakan murid Jamiat Kheir, sanad kemerdekaan RI sudah jelas.
Oleh karena itu menurut saya Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) seharusnya jatuh pada tanggal 27 November, yang bertepatan dengan Hari lahirnya Jamiat Kheir.
Penulis adalah Bendahara Umum Pengurus Wilayah Ikatan Alumni PMII Jawa Timur