LAMONGAN,RadarBangsa.co.id – Bupati Lamongan Fadeli berharap sekolah-sekolah di Lamongan dapat menjadi sekolah tangguh semeru, sehingga dalam keadaan pandemi proses belajar mengajar tetap dapat dilaksanakan dengan baik,” harap Fadeli, saat meninjau simulasi dan sosialisasi sekolah tangguh di SMP Negeri 3 Lamongan, Serlasa (28/7).
Lebih lanjut Fadeli mengatakan, saat ini sekolah masih belum sepenuhnya dilakukan secara tatap muka. “Pelaksanaan sekolah tatap muka ini masih dalam tahap simulasi, belum benar-benar masuk. Kalau nanti sudah ada lampu hijau dari Kemendikbud, kita bisa segera melaksanakan sekolah sesuai dengan protokol kesehatan di era new normal,” ungkap Bupati Fadeli.
Terkait dengan sekolah-sekolah yang terkendala dalam hal pelaksanaan tatap muka serta kendala jaringan, Fadeli menegaskan bahwa guru masih dapat melakukan pembelajaran melalui sistem guru kunjung
“Kita jangan sampai kehilangan banyak momen serta waktu untuk mencerdaskan anak yang merupakan tunas bangsa, hal ini tentunya dimulai dari kualitas sekolah yang harus kita bangun dari awal, sehingga tidak tertinggal nantinya,” tambah Fadeli.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan Adi Suwito menyikapi keluhan itu. Ia menyarankan siswa agar mengunakan fasilitas internet yang tersedia di Kantor Pemerintah Desa.
“Terus terang problem itu yang kita hadapi saat belajar daring ini internet dan tidak adanya ponsel. Untuk itu kami sarankan untuk menggunakan internet di kantor balai desa,” kata Adi usai mengikuti peresmian sekolah Tangguh di SMPN 3 Lamongan.
Adi mengatakan, bagi para siswa yang tidak memiliki ponsel dengan fasilitas internet, mereka masih bisa melakukan kegiatan belajar via kunjungan guru ke rumah siswa masing-masing.
“Kalau tidak bisa di rumah siswa, kita adakan pertemuan misalnya di rumah warga yang mempunyai fasilitas internet atau di balai desa yang lokasinya bisa dijangkau oleh para siswa dan guru,” jelasnya.
Pantauan media ini simulasi dan sosialisasi sekolah tangguh dimulai dengan meninjau kesiapan sekolah, mulai dari penerapan protokol kesehatan yang ketat, pelaksanaan pemeriksaan suhu, rajin mencuci tangan menggunakan sabun di bawah air yang mengalir, menjaga jarak (sebagian siswa tatap muka, sebagian secara daring mengikuti pembelajaran di rumah), penggunaan masker, pembatasan waktu pembelajaran, ditiadakannya jam istirahat, istirahat di kelas, dan aturan-aturan sejenis yang sesuai dengan protokol kesehatan.
(Zain)