LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Menjala ikan di tambak, Fatkhor Rohman ,35, warga Desa Blawi Kecamatan Karangbinangun ditemukan sudah meninggal dunia tenggelam ke dalam tambak Desa setempat, Sabtu (27/03) sore. Diduga ia tewas saat menjala ikan penyakit epilepsinya kambuh. Ditubuh korban juga tidak temukan bekas tanda kekerasan.
Kapolres Lamongan AKBP Miko Indrayana melalui Kasubbag Humas Iptu Estu Kwindardi menjelaskan, korban sebelum ditemukan tewas tenggelam di dalam tambak, sekitar pukul 10.00 WIB Ia pergi ketambak bersama orang tuanya untuk menjala ikan di tambak tersebut. ” Setelah sekira pukul 11.00 WIB orang tua korban tersebut pergi ke tambak yang satu lainya. Sedangkan posisi korban pulang kerumahnya untuk makan siang sekira pukul 11.30 WIB,” kata Estu, Minggu (28/03)
Estu melanjutkan, kemudian sekira pukul 12.20 Wib korban kembali ke tambak untuk melanjutkan menjala ikan dan posisi sendirian hingga pukul 15.30 Wib korban belum pulang. Karena belum kunjung pulang saudara korban menghubungi korban lewat ponsel milik korban, namun tidak diangkat – angkat.
” Karenanya penasaran, saksi tersebut kemudian menuju ke tambak bersama warga lainnya. Setibanya di tambak saksi menemukan ponsel dan rokok milik korban berada di pematang tambak,” bebernya.
Karena korban tidak ada disekitar , lanjut Estu saksi kemudian
melakukan pencarian di dalam tambak yang tidak jauh dari tempat rokok milik korban yang tadi sekitar pematang. “Alhasil saksi menemukan korban di dalam tambak dengan posisi korban sudah tenggelam dalam posisi tengkurap didalam tambak,” ungkapnya.
Kemudian sambung Estu, saksi melakukan pertolongan dan membawa korban kerumah sakit Intan Medika Blawi dan oleh dokter dinyatakan sudah meninggal dunia.
“Dalam pemeriksaan tidak ditemukan tanda tanda penganaiayaan dalam tubuh korban, posisi korban didalam Air dimungkinkan -/+ 3 jam, sesuai keterangan dari pihak medis bahwa terdapat luka dipelipis mata sebelah kanan diakibatkan luka binatang Air (Yuyu). Sedangkan untuk lidah dengan pisisi tergigit karena posisi Korban meninggal di kemungkinkan kejang ( sesuai ket Medis),” bebernya.
Estu menambahkan, menurut keterangan dari keluarga bahwa korban memiliki riwayat sakit epilepsi / ayan. Dan menurut keterangan dari Rumah sakit Intan Medika Blawi korban sebelum meninggal juga pernah mejalankan rawat jalan atau pengobatan penyakit Epilepsi di rumah sakit tersebut.
“Pihak keluarga korban juga sudah menerima dengan kejadian tersebut. Serta pihak keluarga korban tidak akan menuntut secara hukum kepada siapapun, serta tidak bersedia di lakukan otopsi baik luar maupun dalam dengan membuat surat pernyataan terkait meninggalnya korban merupakan musibah. Selanjutnya korban di serahkan ke pihak keluarga untuk di makamkan di TPU Desa setempat,” pungkasnya.
(Iful/Edi)