SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Jatim menggelar press release save Dunia Pendidikan Jatim dan save Kadindik Jatim bertemakan “Selamatkan Wajah Dunia Pendidikan Jawa Timur Dari Pemberitaan yang Hanya Berbasis Asumsi dengan Bahasa Multi Tafsir yang Sangat Negatif dengan Tujuan Untuk Menghakimi,” pada Kamis (9/3/2023) mulai pukul 16.00 – 17.30 WIB.
Ketua MAKI Jatim, Heru Satriyo sangat menyayangkan isu penyitaan sejumlah uang, logam mulai, cek sampai berlian oleh KPK di rumah Plh Kadisdik Jatim, Wahid Wahyudi yang berujung aksi demo meminta KPK segera menangkap Wahid Wahyudi.
Menurutnya, apapun yang terjadi di dunia pendidikan sekarang mudah mengakses informasi.
“Ketika dunia pendidikan diterpa oleh isu miring dan tidak berdasar, maka menjadi kewajiban moral bagi kita untuk meluruskan,” tegas Heru, panggilan karibnya.
Ia bahkan juga menyesalkan ada salah seorang Anggota Dewan Komisi E yang menjadi mitra Disdik Jatim juga memasang status di WhatsApp (WA)-nya terkait isu penyitaan di rumah Wahid Wahyudi.
“Sehingga banyak pesan WA masuk ke MAKI Jatim dari para Kepala Sekolah di seluruh Jatim bertanya tentang kebenaran kabar tersebut,” tandasnya.
Heru memastikan isu penyitaan itu sampai saat ini hanya berdasarkan asumsi saja. Pasalnya, dia yang konfirmasi langsung kepada Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri menyatakan KPK sampai sekarang tidak pernah mengeluarkan rilis terkait penyitaan di rumah Plh Kadisdik Jatim.
“Sehingga sangat naif ketika adik-adik kita mahasiswa meluruk ke Pemprov dan kantor Disdik Jatim dengan mengangkat isu yang tidak jelas,” ujarnya menyayangkan.
Oleh karena itu MAKI Jatim kata Heru menilai ada penggiringan opini yang tidak sehat dan cendrung menghakimi.
“Sekarang ini insan pendidikan mulai dari Guru hingga anak didik resah karena kabar penyitaan itu. Oleh sebab itu MAKI Jatim meminta agar media bisa meluruskan agar dunia pendidikan tidak terganggu dengan isu yang tidak benar itu,” pintanya.
Pihaknya lanjut Heru sudah meminta agar Plh Kadisdik Jatim Wahid Wahyudi menempuh upaya hukum sehingga isu penyitaan itu tidak semakin liar dan sebagai pembuktian jika hal tersebut tidak benar.
Namun menurutnya, Wahid Wahyudi menyampaikan saat ini masih ada yang harus diselesaikan dan diberi perhatian lebih dan tidak mau terjebak dengan asumsi.
“Karena ini hanya berdasarkan asumsi, beliau (Wahid Wahyudi) keberatan menanggapi hal ini dengan serius,” tutur Heru menirukan ucapan Wahid Wahyudi.
Heru memastikan rilis ini bukan atas permintaan atau pesanan dari Wahid Wahyudi. Tetapi, ini atas inisiatif MAKI Jatim menjawab keresahan insan pendidikan di Jatim.
“MAKI Jatim sampai saat ini tidak pernah mendapat proyek dari Disdik Jatim. Ini inisiatif kami untuk menyelamatkan dan menjaga dunia pendidikan di Jatim,” pungkasnya.