LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Sungguh mengagetkan sekali dimana Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu yang lalu pernah menyebutkan, penggunaan dana desa masih belum dapat dikatakan tepat sasaran secara menyeluruh, sebab,masih ada saja penyimpangan yang melibatkan kepala desa diberbagai daerah di seluruh Indonesia.
“Kita tahu ada kurang lebih 900 kepala desa yang ditangkap karena berurusan dengan dana desa”, Tuturnya,saat berada di Kabupaten Garut,seperti dalam keterangan resmi Sekretaris Presiden,waktu itu,(Rabo,18/10).
Angka itu terbilang kecil dibanding dengan jumlah desa yang mencapai 74 ribu diseluruh Indonesia ini, “Bahwa ada yang ‘belok’ kita tidak menutup mata”,Katanya.
Terkait hal itu, Kyai.M.Muzakkin/Gus Zakky,Ketua Umum JCW (Jatim Corruption Watch) Provinsi Jawa timur mengingatkan kepada seluruh Kepala desa agar berhati-hati dalam menggunakan dana desa,supaya dikemudian hari tidak muncul masalah hukum.
“Sekarang yang ditangkap sudah 900 Kepada desa,siapa giliranya nanti,kemungkinan itu pasti akan bertambah terus,bila kepala desa ini masih banyak yang menyelewengkan dana desa,tapi itu semua tergantung naluri kepala desanya masing-masing,stop korupsi apa terus ditabrak aturan ini”, Ungkapnya,saat ditemui awak media di pesantrennya,(Selasa,11/02/2020).
Selain itu,kata Gus Zakky,Pria yang juga ketua pusat BPAN RI(Badan Penyelamat Aset Negara Republik Indonesia)ini menambahkan.
“Siapapun yang menyelewengkan dana desa, Cepat atau lambat pasti akan ketahuan dan ketangkap, makanya jangan main-main dengan dana desa”,
Pesanya.
Gus Zakky mengajak masyarakat agar turut mengawasi penggunaan dana desa.Sebab,dana desa itu diperuntukkan untuk pembanguna desa.
Bila ada masyarakat yang peduli mengawal, mengawasi, dan memberikan masukan pada kepala desa dan perangkatya,itu tanda bahwa masyarakatnya cinta pada pimpinanya,cinta pada bangsa, cinta pada negara,dan cinta pada desa yang di dudukinya,’Hubbul Wathon minal iman’ Cinta tanah air adalah bagian dari iman”,
Terangnya.
Disamping itu mengawal proses pembangunan, mengawasi,memberikan masukan yang baik pada kepala desa dan perangkatnya adalah bagian dari ibadah dan amal sholeh yang diajarkan oleh agama,’watawashoubil haqqi,watawa shoubissobri’.
Bila semua bisa menerima dengan legowo,pasti pembangunan akan berjalan dengan lancar,masyarakatnya ayem tentrem,dan kepala desanya bisa fokus memimpin rakyatnya dengan penuh rasa kasih dan sayang.
Demikian kata Gus Zakky,Pria yang juga pengasuh pondok pesantren khusus rehabilitasi sakit jiwa dan narkoba di kampung Sekanor, Sendangagung Paciran Lamongan ini dalam mengakhiri pembicaraanya.
(MM)Kiki).