BONDOWOSO, RadarBangsa.co.id – Tim penilai Kelompok Tani Kopi dan Kakao berprestasi tingkat Provinsi Jawa Timur tahun 2023 di Kelompok Tani Sumbu Latin X Desa Sucolor Kecamatan Maesan , Selasa, 4/07/2023.
Hal tersebut di sampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Bondowoso, Hendri Wodotono, saat ini Tim penilai dari propinsi datang langsung karena masuk enam besar nantinya jika berhasil akan mewakili Jawa Timur ke tingkat Nasional.
“Masuk enam besar untuk tingkat propinsi yang diasesmen oleh sembilan juri untuk kopi robusta dan Arabika,” kata Hendri Wodotono.
Adapun dewan juri terdiri dari Joko dari Puslit dan Antok dari dinas Koprasi yang menilai GAP dan Pemasaran sementara Zaki (UB) dan Reza (Disperindag) menilai GMP dan Pemasaran sementara Jajang (PT Asal Jaya) dan Sulung dr Biro ekonomi akan menilai kelembagaan. dan dari Dinas Perkebunan Propinsi Jawa Timur.
“Ini penilaiannya mulai dari pengelolaan kebun, bagaimana pengolahannya dan pemasaranya .Ini adalah kopi rakyat yang ada dikawasan perhutani jadi kerjasama 30-70, sementara peran DPKP sendiri adalah tentang budidayanya, jadi bagaimana petani bisa menggunakan lahan dengan baik untuk meningkatkan Inkam ,” paparnya.
Dikatakan bahwa Kopi Kelompok Tani Sumbu Latin X Desa Sucolor ini adalah kwalitas ekspor J-20 dan masuk Communal Branding Propinsi Jawa Timur bersama Gubernur Jatim.
“Harapanya bisa juara satu mewakili Jawa Timur, kami siap mewakili Jawa Timur ke tingkat Nasional ,” pungkasnya.
Sementara itu salah satu dari sembilan juri yang hadir menyampaikan bahwa kopi Kelompok Tani Sumbu Latin X Desa Sucolor ini setelah melalui beberapa tahapan penilaian masuk dalam 6 besar dengan nilai 80.
“Untuk itu kami kembali menilai untuk menentukan 3 besar yang nantinya salah satunya akan mewakili Jawa Timur ke tingkat nasional , yang utama adalah keabsahan dari kelompok tani,kemudian menijau lahan apakah sesuai dengan yang dilaporkan dan ke sekretariat untuk bertemu dengan para kelompok tani,”ungkapnya.
Dengan diakusi memvalidkan data apakah sesuai dengan data yang sudah dikirim oleh Dinas.
“Yang penting juga mulai dari proses pemetikan samapai pengemasan,”tukasnya.
Untuk diketahui,lahan perkebunan di Bondowoso masih didominasi komoditas kopi.
Luas lahan kebun kopi di Bondowoso mencapai 13.649 hektare. Lahan kopi itu sebagian besar berada di lahan kawasan Perhutani. Namun, para petani sudah mengikat perjanjian kerja sama (PKS) dengan Perhutani untuk mengelolanya.
Lahan kebun Arabika yang ditinjau tim berada di ketinggian mdpl, sedangkan robusta 1400 mdpl. Sentra lahan kopi di Robusta pada ketinggian 1200 mpdl didampingi Sekretaris DPKP Sofia Adie Kurniawati dengan naik motor trail.