Kalapas Pamekasan telah Mendirikan Pondok Asimilasi berbasis Peternakan dan Pertanian

- Redaksi

Rabu, 11 Maret 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

M Hanafi, SH M. Hum. Kalapas Kelas II A Pamekasan Madura

M Hanafi, SH M. Hum. Kalapas Kelas II A Pamekasan Madura

Oleh : M Hanafi, SH M. Hum. Kalapas Kelas II A Pamekasan Madura

PAMEKASAN,Radarbangsa.co.id – Sumber daya manusia yang baik mampu menjunjung segala macam aspek di dalam pembangunan peternakan dan pertanian. Sehingga pemenuhan keilmuan petani diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan perekonomian masyarakat pertanian itu sendiri.

Kabupaten Pamekasan memiliki potensi pertanian yang menggiurkan. Namun rata-rata pendidikan petani masih rendah, dan itu sangat berdampak. Sebagai daerah yang penduduknya 60 persen bermata pencaharian sebagai petani, saya memandang perlu untuk menyiapkan generasi petani-patani andal.

Dalam misi tersebut setidaknya Lapas Pamekasan telah mendirikan pondok asimilasi berbasis peternakan dan pertanian. Kita dorong penuh pondok asimilasi berbasis peternakan dan pertanian. Pondok adimilasi semua itu dilakukan untuk menyiapakan generasi petani andal lokal di Pamekasan

Baca Juga  Dinamika Pilkada Lamongan 2024 dan Perebutan Rekomendasi Partai

Maka kita sangat membutuhkan penyuluhan pertanian dan peternakan dari Republik Hebat untuk mengubah perilaku Nato (Napi Tobat) yang saat ini lagi dibina jadi petani, agar mereka mengetahui dan mempunyai kemauan serta mampu berubah memecahkan masalahnya sendiri dalam edukasi pembinaan peternakan dan pertanian atau kegiatan-kegiatan meningkatkan hasil usahanya.

Dan ini adalah suatu cara atau usaha pembinaan yang bersifat asimilasi di luar Lapas (non formal) untuk para NATO petani dan peternakan.

Saya sebagai pimpinan Lapas Kelas II A Pamekasan berharap dengan SDM yang mempuni Produk Domestik Regional Bruto di sektor pertanian yang selama ini hanya berkutat pada pembinaan ke rohanian sekarang dapat melirik meningkat pertanian walaupun mereka sedang di bina di pondok Asimiladi attaubah belakang pemda. Sehingga klaim bahwa petani selalu identik dengan kemiskinan tidak lagi melekat di Republik hebat.

Baca Juga  Dinamika Informasi Publik dan Badan Publik bagi Pencerahan Masyarakat

Pamekasan Republik Hebat menjadi salah satu warisan (legacy) pembangunan yang lahir dari gagasan inovatifnya. dengan cepat berhasil menjadi branding yang membuat Republik hebat ini supaya go publik.

Di Lapas Pamekasan mencoba pertaniaannya menggunakan pupuk organik dari hasil peternakan ayam, sapi dan kambing. Diantaranya di pondok asimilasi Lapas Pamekasan menggunakan Pertaniannya supaya menggunakan Organik. Botanik menjadi model revolusi pertanian yang berpijak di atas karakteristik geografis Pamekasan dikombinasikan dengan tantangan dunia pertanian kekinian.

Karena Sebagian besar wilayah Pamekaaan terdiri dari kawasan pertanian. Sebagai kawasan agraris, sebagian besar penduduk Pemekasan menggantungkan mata pencahariannya di sektor ini. Sementara itu, tantangan para petani semakin kompleks, menuntut adanya inovasi pembangunan di bidang pertanian.

Baca Juga  Definisi Hukum dan Keadilan serta Korelasinya

Lahirnya gagasan inovasi Botanik di Lapas Pamekasan tersebut, dilandasi oleh semangat tersebut. Kami menginginkan pertanian tidak terpinggirkan oleh sektor pembangunan lain, bahkan harus terus dipacu sebagai basis perekonomian masyarakat.

“Ide Botanik yang kami canangkan ini berangkat dari kesadaran kami akan potensi daerah yang agraris, bukan industri.

Gagasan Botanik, ini ditujukan untuk mengajak para petani serius mengembangkan kekuatan pertanian yang dimiliki. Botanik ini menjadi salah satu manifestasi dari gagasan besar.

Pertanian naik turun di kisaran 40 persen. Dengan SDM yang baik dengan harapan dapat meningkat. Sehingga klaim petani yang selalu identik dengan kemiskinan mudah mudahan tidak tidak lagi melekat di republik yg hebat ini.(Mery)

Berita Terkait

Pelanggaran Masif & Berlanjut
ASN Terlibat Mendukung Paslon Bisa Disanksi
Wujudkan Persatuan Melalui Olahraga Ditengah Perbedaan dalam Pilkada
Jejak Kironggo Seorang Tokoh Adat dan Prajurit Ulung Legendaris Sejarah Bondowoso
Menjelang Pilkada 2024 : Strategi Pemain Lama dan Baru dalam Politik
Menilik Unsur Pidana Ketua KPU yang Dipecat Menurut UU TPKS, ‘Kau yang Berjanji, Kau yang Mengingkari’
Efek Samping Konsumsi Daging Berlebihan, Risiko Dehidrasi dan Kesehatan Tubuh
Menjelang Pilkada, Waspadai Oknum di Lamongan yang Bermain di Medsos
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 22 September 2024 - 22:22 WIB

Pelanggaran Masif & Berlanjut

Jumat, 20 September 2024 - 07:32 WIB

ASN Terlibat Mendukung Paslon Bisa Disanksi

Rabu, 18 September 2024 - 07:21 WIB

Wujudkan Persatuan Melalui Olahraga Ditengah Perbedaan dalam Pilkada

Senin, 16 September 2024 - 13:10 WIB

Jejak Kironggo Seorang Tokoh Adat dan Prajurit Ulung Legendaris Sejarah Bondowoso

Rabu, 24 Juli 2024 - 21:31 WIB

Menjelang Pilkada 2024 : Strategi Pemain Lama dan Baru dalam Politik

Berita Terbaru

Pendidikan

Edukasi ‘Ayo Makan Seafood’ Semarakkan Bulan Bahasa Siswa SD

Minggu, 6 Okt 2024 - 06:49 WIB