YOGYAKARTA, RadarBangsa.co.id – Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Rudianto dan Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi bersama melaksanakan Rapat Koordinasi membahas akselerasi Percepatan Penanganan Covid-19 di wilayah Jateng dan sekitarnya di Dekanat Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gajah Mada Jogjakarta pada Selasa (22/6/2021).
Rapat tersebut akan membahas tentang problem solving untuk menyelesaikan pandemi covid-19 di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya.
Selama 2 kali lebaran jajaran Polda Jateng melakukan penyekatan Dalam Rapat Koordinasi tersebut Kapolda mengatakan telah memerintahkan para Kapolres Jajaran mendata pemudik yang datang dari luar Jawa Tengah pada arus mudik dan didapati sekitar 400.8000 (Empat Ratus Tiga Ribu) pemudik yang dilakukan swab di posko PPKM Mikro untuk dilakukan swab hasilnya sebanyak 45 orang positif covid-19.
Begitu arus balik dilakukan hal yang sama seperti pada arus mudik yaitu di 10 pintu masuk Jawa Tengah dilakukan legal standing untuk pemudik yang sudah di swab maka kendaraanya akan ditempel stiker.
“Namun yang jadi patokan saya adalah 400.8000 (Empat Ratus Tiga Ribu) pemudik yang masuk Jateng,”kata Kapolda
Kapolda menyebut selama kurang lebih seminggu setelah arus balik angka covid-19 masih bisa dikendalikan namun setelah 3 minggu angka covid mulai melonjak di seluruh Kabupaten/Kota.
“Setelah saya analisa lojakan itu bukan semua karena faktor mudik tetapi tradisi di tempat kita itu yang menyebabkan,”terang Kapolda. Tradisi yang dimaksud seperti halal bihalal pada sanak saudara, dan keramaian di tempat ziarah dan tempat wisata.
“Masyarakat kita itu tidak mengenal covid, saya berfikir ini penyebabnya, masyarakat jenuh kemudian protokol sudah kupa karena menganggap angka covid saat itu flat dan biasa-biasa saja yang akhirnya meledak sampai sekarang tidak terkendali,” ungkap Kapolda.
Puncak angka terkonfirmasi covid-19 di Jawa Tengah tertinggi adalah 4.000 terhitung pada saat pasca mudik masa inkubasi covid-19 di Jawa Tengah terjadi. Tak hanya di Jawa Tengah, DKI Jakartajuga mengalami lonjakan angka covid-19 yang signifikan pada saat 3 minggu pasca arus balik artinya DKI Jakarta mengalami masa inkubasi covid-19 yang sama seperti di Jawa Tengah.
(Agus P/Oki RB)