LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Tim Inspeksi Program Makanan Gratis di Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan, melakukan sidak mendadak di lokasi pengelolaan program pada Jumat (24/10/2025). Kegiatan ini dipimpin oleh Kapolsek, Camat Tikung, dan Kepala Desa Bakalanpule, yang bertujuan memastikan kualitas, kuantitas, dan kebersihan sajian makanan untuk pelajar di wilayah tersebut.
Pada kesempatan itu, pintu dapur dan ruang pengepakan di Sekolah Pengelola Pangan Gratis (SPPG) Bakalanpule dibuka untuk pemeriksaan. Kepala sekolah pengelola, Rizky Setya Wihatama, S.Pd., dan mitra pengelola, Robbi’atul Adawiyah, S.Keb., turut hadir memantau. Mulai dari penerimaan bahan makanan, penyimpanan di gudang, proses pengolahan menu, hingga pengepakan ke sekolah penerima, seluruh rangkaian dijalankan dalam pengawasan langsung. Mereka juga mengecek kebersihan dapur, alat-alat masak, dan kondisi makanan yang akan didistribusikan.
Hari itu, sebanyak 3.529 porsi telah disiapkan dan akan disalurkan ke 38 sekolah di tiga desa: Bakalanpule, Guminingrejo, dan Takeranklating. Menu yang disajikan terdiri dari nasi, tempe goreng, ayam bumbu mentega, tumis buncis, serta anggur hijau—dirancang untuk memenuhi kebutuhan gizi seimbang bagi anak-anak pelajar.
Secara rinci, di Desa Bakalanpule tercatat 20 lembaga pendidikan sebagai penerima manfaat. Beberapa di antaranya: SDN 1 Bakalanpule, SDN 2 Bakalanpule, MI Unggulan Ma’arif NU, SMPN 1 Tikung, SMK Islam Tikung, hingga SLB setempat. Jumlah porsi bervariasi: mulai dari 7 porsi untuk KB Al Ittihad hingga 696 porsi untuk SMPN 1 Tikung, sesuai dengan jumlah siswa di masing-masing sekolah.
Sementara itu, di Desa Guminingrejo terdapat 5 lembaga pendidikan yang memperoleh bantuan. Contohnya: SDN Guminingrejo, MTS dan MA A. Wahid Hasyim, RA serta TK Dharma Wanita. Porsi yang diberikan per sekolah berkisar antara 27 hingga 108 porsi.
Di Desa Takeranklating, daftar penerima meliputi 15 lembaga, mulai dari SDN, MI, MTs hingga PAUD. Sebagai contoh: MI Nurul Ulum menerima 160 porsi, MTs Nurul Ulum 100 porsi, dan KB Nurul Ulum 5 porsi. Ini menunjukkan bahwa alokasi porsi disesuaikan dengan jumlah peserta didik di tiap sekolah.
Kapolsek dalam penjelasannya menegaskan pentingnya sidak untuk memastikan setiap anak menerima makanan yang bergizi dan aman. “Kami ingin orang tua tidak khawatir karena distribusi dilakukan tepat waktu dan kualitas makanan terjaga. Selain itu, kami juga mengevaluasi kebersihan dapur dan prosedur pengolahan agar standar keamanan pangan tetap terpenuhi,” ujarnya.
Camat menambahkan bahwa kolaborasi antara pemerintah desa, aparat keamanan, dan yayasan pengelola menjadi kunci keberhasilan program ini. Pengawasan rutin memungkinkan setiap anak menerima manfaat maksimal. Ia berharap kesadaran masyarakat terhadap gizi seimbang untuk anak-anak meningkat melalui program ini.
Sementara itu, Kepala Desa Bakalanpule menegaskan bahwa program SPPG bukan sekadar pengiriman makanan gratis, tetapi mendukung tumbuh-kembang dan kesehatan pelajar. “Kami berkomitmen melakukan pengawasan berkala agar setiap porsi yang diterima tetap sesuai standar. Ini adalah bentuk tanggung jawab kami kepada masyarakat,” katanya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin









