MASOHI, RadarBangsa.co.id – Pada hari Rabu tanggal 26 Mei 2020, yang lalu Warga Desa Sepa, MRAK dan AIS yang merupakan pelaku perjalanan asal Desa Sepa yang di lengkapi dengan surat jalan dari masing-masing daerah asalnya dan telah melakukan perjalanan dari Sorong menuju Maluku Tengah untuk kembali ke Desa Sepa
Mereka di titipkan untuk menjalankan masa karantina di kilo 5 (makariki), gedung politeknik negeri Masohi kecamatan TNS pada hari j6umat tanggal 28 mei 2020, kemudian ke 3 pemudi ini meminta agar di pindahkan ke kota dengan alasan untuk mendapatkan pelayanan jaringan internet yang baik untuk menunjang perkuliahan mereka, akhirnya di setujui oleh korlap dan akhirnya di pindahkan ke kota pada hari senin tanggal 1 Juni 2020, tepatnya di sekolah SMAN 3 Masihi yang di jadikan sebagai tempat karantina.
Menjelang beberapa hari menjalani masa karantina, pada hari Rabu tanggal 3 Juni 2020 akhirnya ke tiga Orang pemuda ini di pindahkan lagi ke gedung SKB Kecamatan Kota Masohi, Kelurahan Letuawaru, untuk melanjutkan masa karantina hingga selesai, dengan alasan bahwa sekolah ini kembali aktif untuk belajar.
Rudi Salam S, “kesal kepada pejabat negeri Sepa yang kiranya tidak mempunyai rasa empati untuk datang melihat kondisi mereka sebagai perwujudan dari tanggung jawab mereka selaku pejabat Desa.
Kemudian mencobah untuk meminta pejabat Desa datang tetapi tidak datang datang”. ia mengatakan “Saat berada di dalam mobil, kami menghubungi pejabat negeri sepa dan tim satgas di sepa melalui via tlp dan telah mengajukan permintaan untuk di karantina di desa Sepa akan tetapi permintaan itu tidak di setujui oleh pejabat Desa dengan alasan tidak ada anggaran.terangnya.
Asgar Amahoru, selaku Pejabat Desa Sepa. “pos karantina di Sepa untuk sementara di tutup”. Alasannya, “sampai sekarang kondisi keuangan belum cair, katong mau layani dengan apa, masalah kesehatan, dan obat – obatan, dengan apa, karena kemarin itu katong suda layani dengan 81 orang dan itu dana pinjaman semua dari luar. Ia melanjutkan “dananya suda ada tapi belum di cairkan menyangkut dengan dana BLT ini”, tukasnya (melalui via tlp)
Ali Irfan Soloweno, “berharap agar pejabat Negeri Sepa dapat mendesak Pemerintah Kabupaten untuk segera mencairkan anggaran Covid-19 dan di salurkan ke desa Sepa sehingga pejabat desa dapat kembali membuka pos karantina. Sehingga ketika ada pelaku perjalanan yang kembali ke tempat asalnya suda dapat di karantina di Desa mereka” Ujarnya. (05/06/2020).
(Rudi)