SUMENEP, RadarBangsa.co.id – Kemistri adalah sebuah komposisi, keadaan dimana suatu pasangan saling melengkapi, yang akan berwujud dalam bentuk kenyamanan. Saat DPC PKB Sumenep mengundang tujuh (7) bakal calon (Balon) Bupati dan Balon Wakil Bupati Sumenep, dalam rangka penandatanganan Pakta Integritas An-Nahdliyah yang merupakan bentuk komitmen bersama untuk memenangkan perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumenep 2020 bulan September yang akan datang.
Dari tujuh (7) Balon Bupati dan Wakil Bupati PKB yang hadir memenuhi undangan tersebut, terlihat optimis akan mendapatkan rekomendasi (Rekom) dari DPP PKB. Kemistri sinyal politik An-Nahdliyah PKB dan PPP terpancar dari kedekatan Dr. Ir. H. RB. Fattah Jasin, MS (Fattah Jasin) dengan KH. Moh. Shalahuddin A. Warits (Ra. Mamak) pada momentum penandatanganan Pakta Integritas An-Nahdliyah, yang digelar di Hotel C1 Sumenep Jawa Timur. Minggu, (29/12/2019).
Fattah Jasin, Dalam sambutannya menyampaikan bahwa dirinya siap dengan komitmen untuk membangun Sumenep barokah sebagaimana yang termaktub dalam Pakta Integritas DPC PKB. Salah satu dari 7 Balon Bupati dan Wakil Bupati Sumenep yang memberikan keyakinan pada publik DPC PKB, saat membacakan Pakta Integritas tersebut.
“Pakta Integritas adalah amanah yang harus saya panggul untuk wasilah perjuangan Sumenep Barokah. Seperti yang disampaikan KH. Imam Hasyim dan KH. Badrut Tamam,” tegas Fattah Jasin.
Fattah Jasin, kepada media RadarBangsa.co.id – menyampaikan bahwa dirinya melihat semua bakal calon yang hadir telah menunjukkan komitment yang sangat baik. Dan diantara bakal calon tersebut akan mendukung siapapun yang direkom oleh DPP PKB.
Berikut sembilan (9) Pakta Integritas An-Nahdliyah yang disodorkan DPC PKB dan ditandatangani oleh Fattah Jasin.
1. Mengalokasikan dana kebijakan yang berorientasi untuk pemberdayaan jam’iyah Nahdhatul Ulama (NU).
2. Mendukung kemajuan pondok pesantren, Masjid, Musholla, Guru Madrasah Diniyah, Guru Swasta, Guru Ngaji, Santri Huffad dan Beasiswa Santri atau Lembaga Berprestasi secara profesional.
3. Menjamin sarana prasarana pemerataan pendidikan.
4. Ketersediaan sarana prasarana bagi petani, nelayan, peternak yang mensejahterakan.
5. Pemerataan pembangunan infrastruktur daratan dan memprioritaskan kepulauan.
6. Dalam pengelolaan sumber daya alam (pertanahan) lebih mengedepankan masyarakat lokal.
7. Melakukan perbaikan secara holistik, pelayanan publik dan kesehatan serta mendukung kesejahteraan rakyat.
8. Mengembangkan pengelolaan wisata secara agamis dan memperhatikan kearifan lokal.
9. Berkomitmen mendukung rekom DPP dalam penetapan Bacabup dan Bacawabup.
Mengutip sebagian dari media Jurnalfaktual.id – bahwa menanggapi issu yang berkembang di tengah masyarakat. Jika Fattah Jasin akan berpasangan dengan Salahuddin A. Warist (Ra. Mamak).
Jurnalfaktual.id melakukan wawancara eksklusif dengan Salahuddin A. Warist. Sebagai berikut.
Reporter : Bagaimana jika rekom DPP PKB jatuh pada nama Ra Mamak sebagai wakil Bupati?
Salahuddin A. Warist (Ra Mamak) : “Saya patuh pada keputusan keluarga besar di pesantren. Saya hanya mengikuti petunjuk keluarga. Apapun keputusannya, saya mengikuti petunjuk keluarga di pesantren,” jawabnya, dengan Politis.
Jika peristiwa perkawinan ‘politik’ antara Fattah Jasin dan Ra Mamak benar adanya, maka kekuatan sebelah, dipastikan babak belur. Karena secara kekuatan Partai, Fattah Jasin dari PKB memiliki 10 kursi dan Ra Mamak dari PPP memiliki 7 kursi, ditambah kekuatan surplus warga Nahdliyin.
Minggu, 29/12/2019, (Ong).