PACITAN. RadarBangsa.co.id – Bakal Calon Bupati Pacitan yang diusung Partai Demokrat, Indrata Nur Bayuaji, dibully netizen. Lantaran baliho dirinya yang telah terpasang di sejumlah tempat dengan bertuliskan ‘Keponakan SBY’ yang kemudian diunggah ke media sosial (Facebook) oleh akun @KataKita.
Melalui penelusuran Radarbangsa dari postingan yang diunggah akun @KataKita pada 7 September pukul 07.11.WIB itu tertulis
Kabar Indonesia 24 Jam 7 september pukul 07.11·
Perkenalken, calon bupati Pacitan, keponakan pak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).🙏
Harusnya Gibran Rakabuming tulis juga, “Calon Walikota Solo, Anak Presiden Joko Widodo”.
Gibran rupanya kurang pintar memanfaatkan nama bapaknya. 😂😂
✍🏼 Yusuf Muhammad
Hingga saat ini, postingan tersebut sudah dibagikan sebanyak 279 kali, disukai oleh 9 ribu lebih akun facebook dan ada 1.000 komentar telah membanjiri postingan itu, baik komentar lucu hingga komentar membully Indrata Nur Bayuaji.
Diantaranya seperti yang dituliskan akun @SenjaTRUS KALAU PONAKAN SBY KENAPA ????? CIRI2 MANUSIA GAK MAU KALAH BEGINI BAWA2 NAMA KELUARGA …SAYA JADI CURIGA PAS SEKOLAH MUNGKIN DULU SUKA NGADU KE EMAKNYA
Kemudian komentar beikutnya dari akun @Joko Untoro “Sudahlah min biar saja mau keponakan SBY keponakan ratu laut selatan atau keponakan hercules saya kira ngga ngaruh..rakyat sekarang sdh semakin pinter kok sama pilihannya …..,”
“ini lah contoh dr Politik demokrasi yg baik yaitu dgn menyisipkan nama Bapak, ibu, Paman, tante, bukle, pakle, tulang, nantulang, Opung bahkan bila perlu nama nenek moyang yg sdh ko’it 50 thn sekalian gunakan aja yg penting bisa mendongkrak elektabilitas dlm pencalonan diri sebagai pejabat.
Hidup demokarat !!!,” tulis @Ruben Pasaribu.
kemudian comentar @ julianti sunarto Pantes partai Demokrat byk yg terlibat KKN.. Lah yg mo nyalonin jd bupati aja malah ga ngerti kalau KKN itu ga hny Korupsi, tp KOLUSI & NEPOTISME jg.
dan masih banyak lagi coment-coment lainnya.
Radarbangsa menghimbau ke para netizen bahwa Sosial media jaman sekarang nyaris tanpa batas dalam kebebasan berpendapat. Kondisi masyarakat di negri ini cukup tajam dalam mengkritisi seseorang yang. Tak jarang mengesampingkan etika serta akibat di kemudian hari.
Semoga kita lebih bijak dalam Sosial media. Selain behati-hati dalam menentukan sikap, terutama bagi publik figur.
(Yuan)
Artikel tersebut di ambil dari akun Facebook berbagai sumber