SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Telah terjadi pengeroyokan terhadap kader GMNI Surabaya oleh kelompok tertentu. Kejadian tidak terpuji itu, berlangsung di halaman Wisma Marinda, Jl Sukosemolo No. 176, kantor dari GMNI Surabaya pada Jumat dinihari (21/03)
Menangapi kejadian itu, DPC GMNI Surabaya, menempuh langkah tegas, dengan segera membuat laporan pengeroyokan ke kantor polisi setempat. Refi Achmad Zuhair Ketua DPC GMNI Surabaya, mengkonfirmasi pelaporannya dilakukan, dengan harapan dapat menghapuskan premanisme dalam tubuh dalam tubuh organisasi.
“Praktik premanisme dalam tubuh organisasi mahasiswa khususnya GMNI harus dihapuskan, karena hal tersebut keluar dari esensi organisasi mahasiswa itu sendiri.” ujar Refi.
Tim dari DPC GMNI Surabaya sudah mengumpulkan bukti-bukti seperti saksi, visum, rekaman, dan berkas lainnya.
Disebutkan lebih lanjut, aksi premanisme dilakukan karena pihak terlapor tidak terima Wisma Marinda digunakan Refi bersama kader GMNI se-Surabaya untuk tasyakuran pasca diselenggarakan Konfercab XXI GMNI Surabaya. Pihak terlapor juga mengklaim bahwa operasional wisma marinda merupakan hak kelompok tersebut.
Refi Ahmad Zuhair terpilih menjadi ketua GMNI Surabaya pada 16 Agustus lalu menggantikan Aldian Dwi Pamungkas.
“Kami sudah melapor ke pihak kepolisian setempat, dan kami berharap kasus ini diusut secara tuntas hingga benar benar selesai.” Tegas Refi.
(ZHk)