SIDOARJO, RadarBangsa.co.id — Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sidoarjo menggelar pelatihan budidaya ikan air tawar untuk meningkatkan ekonomi warga, memenuhi kebutuhan gizi keluarga, dan membuka peluang kerja bagi masyarakat. Pelatihan ini berlangsung di Aula Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo, pada Selasa (5/11), dengan diikuti oleh 16 peserta yang terdiri dari pembudidaya pemula.
Amir Mahmud, narasumber dari Dinas Perikanan Jawa Timur, memberikan materi tentang teknik budidaya ikan air tawar yang efektif dan berkelanjutan. Selain itu, hadir pula Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Dwijo Prawito, Kabit Pengembangan Choiri, Ketua Komisi A DPRD Sidoarjo dari fraksi PKB H. Rezza Ali Faizin, serta anggota Komisi A dari Fraksi PDIP Bambang Riyoko.
Dalam sambutannya, Dwijo mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan untuk berkumpul dalam kegiatan yang penting ini. Ia menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif pelatihan budidaya ikan air tawar sebagai salah satu upaya memajukan sektor perikanan di Sidoarjo.
“Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kita dapat berkumpul dalam acara yang sangat penting ini. Budidaya ikan air tawar menjadi bagian dari upaya kita mengembangkan sektor perikanan,” ujar Dwijo.
Ia menegaskan bahwa sektor perikanan, khususnya budidaya ikan air tawar, memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada ketahanan pangan, ekonomi masyarakat, serta kelestarian lingkungan. Dwijo berharap melalui pelatihan ini, peserta bisa menguasai teknik budidaya yang ramah lingkungan serta menerapkan manajemen yang baik.
“Budidaya ikan air tawar memiliki potensi yang besar. Dengan teknologi yang tepat dan prinsip-prinsip yang ramah lingkungan, kita dapat mencapai hasil yang optimal. Untuk itu, peningkatan pengetahuan dan keterampilan sangat penting dalam setiap aspek budidaya ini,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD Sidoarjo, H. Rezza Ali Faizin, menyatakan bahwa pelatihan ini tidak hanya fokus pada teknik budidaya, tetapi juga pada aspek pemasaran. Ia menyoroti bahwa banyak pembudidaya ikan air tawar yang kesulitan dalam memasarkan hasil produksinya, yang akhirnya berdampak pada keuntungan yang tidak optimal.
“Dalam pelatihan ini, masyarakat tidak hanya mempelajari cara budidaya ikan air tawar yang baik, tetapi juga teknik pemasarannya. Banyak yang bisa membudidayakan ikan namun kesulitan saat menjualnya, sehingga keuntungan yang diharapkan tidak tercapai,” ungkap Rezza. Ia menambahkan bahwa peserta diajak untuk memahami strategi pemasaran agar tidak mudah diperdaya tengkulak.
Bambang Riyoko dari Fraksi PDIP juga membagikan pengalamannya mengenai pentingnya pemahaman pemasaran. Sebagai mantan pengusaha kayu, ia mengaku bahwa penguasaan pemasaran merupakan kunci dalam meningkatkan pendapatan dan menghindari kerugian.
“Dulu, sebelum saya masuk ke DPRD, saya sempat mengalami kesulitan di bidang pemasaran dan sering diperdaya tengkulak. Oleh sebab itu, dalam pelatihan ini saya ingin mengajak masyarakat untuk belajar cara memasarkan ikan dengan baik,” ujarnya.
Lebih lanjut, Bambang juga menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama pembudidaya serta jaringan pemasaran, khususnya dengan pedagang ikan lele. Ia berharap peserta dapat membangun kelompok yang solid dan menghindari konflik antar anggota yang bisa merusak keharmonisan.
“Jangan sampai ada gesekan di dalam kelompok. Kita harus menahan diri jika ada perselisihan, dan selalu cari solusi yang lebih baik. Ini penting untuk menjaga keberlangsungan usaha bersama,” tegas Bambang.
Pelatihan budidaya ikan air tawar ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat, baik dalam hal peningkatan pendapatan maupun dalam pemenuhan kebutuhan gizi keluarga. Inisiatif ini mencerminkan komitmen Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sidoarjo dalam memberdayakan masyarakat melalui sektor perikanan yang berkelanjutan.
Penulis : Rino
Editor : Zainul Arifin