KOTA SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Khofifah Indar Parawansa mendorong masyarakat untuk secara rutin melakukan donor darah melalui Palang Merah Indonesia. Baginya, donor darah adalah sebuah bentuk amal jariyah yang dapat menyelamatkan nyawa orang lain.
Pernyataan ini disampaikan secara khusus oleh Khofifah dalam rangka peringatan Hari Palang Merah Internasional 2024 yang jatuh pada hari ini, Rabu (8/5/2024).
“Dalam semangat tema Hari Palang Merah Internasional ‘I give with joy, and the joy I give is a reward’, saya percaya bahwa ketika kita menyumbangkan darah dengan sukacita, maka sukacita yang kita berikan akan menjadi sebuah ganjaran yang berarti,” ujar Khofifah.
“Setetes darah dari kita bisa sangat berarti untuk orang lain yang membutuhkan. Dan ganjarannya bukan hanya pahala tapi juga ada kebahagiaan yang kita dapatkan,” imbuhnya.
Dikatakan Khofifah bahwa kondisi stok darah di PMI darah harus selalu terjaga. Selama bulan Ramadhan, biasanya masyarakat cenderung turun menunda untuk melakukan donor darah. Namun setelah ramadhan sudah selesai, Khofifah mengajak masyarakat untuk kembali rutin berdonor darah.
“Donor darah adalah sebuah langkah yang murni dan manusiawi untuk menebarkan kebaikan kepada sesama tanpa membedakan agama, ras, warna kulit dan golongan. Dengan berdonor darah tidak hanya menyelamatkan orang lain tetapi juga menyehatkan diri sendiri,” tegasnya.
Donor darah memiliki sejumlah manfaat. Pertama yaitu menyehatkan jantung, meningkatkan produksi sel darah, menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh, memaksimalkan kapasitas organ paru-paru.
Selain itu juga meningkatkan kinerja organ ginjal dalam membuang limbah, meningkatkan kesehatan psikologis atau mental, membantu melancarkan sirkulasi darah dalam tubuh dan meningkatkan volume darah dalam paru-paru.
Lebih lanjut Khofifah menegaskan bahwa rata-rata dalam setahun produksi darah yang didapat dari kumulatif pendonor darah di Jatim mencapai 760.000 kantong. Jumlah ini cukup untuk memenuhi rata-rata kebutuhan darah dalam setahun sebesar 680.000 kantong.
“Stok darah di setiap PMI daerah harus diperhatikan. Sebab PMI selalu menjadi rujukan seluruh rumah sakit ketika membutuhkan darah untuk pasien. Belum lagi saat ada bencana tentunya kebutuhan stok darah harus selalu ada,” tegasnya.
Meski dalam kondisi yang cukup, namun ia tetap mengimbau untuk meningkatkan produksi darah dari kumulatif pendonor darah. Sebab jika ada bencana sangat memungkinkan Jatim bisa mengalami lonjakan kebutuhan darah.
Untuk itu ia menggugah kesadaran dan solidaritas masyarakat untuk menjadikan donor darah sebagai habit dan budaya hidup sehat.
Selain itu, yang bisa diupayakan adalah revitalisasi Palang Merah Remaja (PMR) di sekolah-sekolah di Jatim terutama jenjang SMA dan SMK. Tujuannya agar terbangun jiwa-jiwa pendonor sukarelawan sejak anak-anak usia sekolah utamanya SMA-SMK.
“Di sekolah SMA dan SMK itu punya PMR. Akan sangat baik mereka di kalangan sekolah yang sudah usia 17 tahun mulai dimasifkan untuk melakukan donor darah,” tegasnya.
“Hal ini selain untuk menumbuhkan habit juga akan menumbuhkan jiwa-jiwa kesukarelawanan dan solidaritas antar sesalam sedari muda,” tegas Khofifah.
Sebagaimana diketahui, Hari Palang Merah Internasional’ pertama, seperti yang dulu dikenal, dirayakan pada tanggal 8 Mei 1948. Selanjutnya pada tahun 1984, judul resmi peringatan hari tersebut berubah seiring waktu dan dikenal sebagai ‘Hari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Sedunia’.
Hari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Sedunia, setiap tahunnya merupakan kesempatan untuk merayakan jaringan relawan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah. Serta menegaskan kembali komitmen terhadap kemanusiaan bersama dan merefleksikan prinsip-prinsip dasar Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.
“Selamat Hari Palang Merah Internasional 2024 mari aktif dan rutin donor darah untuk selamatkan nyawa dan sehatkan raga,” pungkas Khofifah.