KOTA MALANG, RadarBangsa.co.id – Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, mengajak perguruan tinggi dan pesantren di Jawa Timur untuk bersatu dalam semangat kemanusiaan dengan menyediakan beasiswa pendidikan bagi anak-anak Palestina. Ajakan ini disampaikan Khofifah saat menghadiri forum Pengajian Akbar Muslimat NU di Unisma, Kota Malang, pada Minggu (9/6/2024).
Dalam acara yang dihadiri ribuan anggota Muslimat NU, jajaran Rektor Unisma, Penjabat Wali Kota Malang, serta beberapa pengurus pondok pesantren di Kota Malang, Khofifah mengajak agar perguruan tinggi dan pesantren di Jawa Timur turut membantu anak-anak Palestina yang menjadi korban perang dan bencana kemanusiaan.
Khofifah menyatakan bahwa Jawa Timur siap berpartisipasi, dengan pesantren-pesantren di Jatim bersedia menerima dan mendidik anak-anak Palestina. Selain itu, ia juga optimis bahwa perguruan tinggi di Jatim akan turut bergotong-royong membantu anak-anak Palestina.
“Pada tanggal 15 November yang lalu, kami sudah berkomunikasi dengan Dubes Palestina, dan Perguruan Tinggi Kiai Asep siap memberikan 50 beasiswa S1, S2, dan S3 untuk mahasiswa Palestina,” tegas Khofifah.
Khofifah juga menyebutkan bahwa Rektor Universitas Airlangga telah menyatakan kesiapannya untuk memberikan beasiswa kepada anak-anak Palestina yang ingin melanjutkan pendidikan sarjana atau master di Unair Surabaya.
“Insya Allah, Unisma juga siap memberikan beasiswa kepada anak-anak Palestina untuk kuliah di Unisma,” tambah Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 ini.
Khofifah yakin bahwa tawaran bantuan yang disampaikan kepada Menhan Prabowo Subianto, yang juga merupakan Presiden Indonesia terpilih, adalah komitmen nyata Jatim untuk memberikan solidaritas kemanusiaan bagi warga Palestina yang menjadi korban perang dan bencana.
“Pak Prabowo hari ini akan ke Jordan untuk menghadiri KTT Palestina, di mana Sekjend PBB juga akan hadir. Di forum itu, beliau akan menyampaikan bahwa Indonesia siap memberikan pengobatan untuk 1000 korban luka-luka akibat perang. Jatim siap memberikan bantuan pendidikan berbasis pesantren untuk 1000 anak Palestina, serta beasiswa pendidikan tinggi,” ujar Khofifah.
Lebih lanjut, Khofifah menegaskan bahwa Muslimat NU telah tiga kali mengirimkan bantuan untuk warga Palestina, dan pada pengiriman kedua, mereka sempat berdialog langsung dengan penerima bantuan di Rafah.
“Bantuan dari Muslimat untuk kebutuhan pangan warga Palestina insya Allah sudah tersalurkan. Selanjutnya, kami akan menunggu pengiriman bantuan berikutnya sembari memperkuat komitmen memberikan pendidikan berbasis pesantren dan beasiswa perguruan tinggi untuk anak-anak Palestina,” tutup Khofifah.