BANGKALAN, RadarBangsa.co.id – Calon Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa, meninjau pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Paterman 1 Modung, Kabupaten Bangkalan, Selasa (7/1/2025). Program ini bertujuan meningkatkan kualitas gizi siswa dan mendukung upaya mencegah malnutrisi.
Sebelum ke SDN Paterman, Khofifah mengunjungi dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Yayasan Pondok Pesantren Al Anwar, Modung. Dapur ini menyiapkan 3.595 porsi makanan untuk 57 satuan pendidikan, mulai dari PAUD hingga SMA, yang tersebar di tujuh desa di Kabupaten Bangkalan.
“Alhamdulillah, anak-anak sekarang bisa menikmati makan siang sehat bersama teman-teman di sekolah,” ujar Khofifah saat berbincang dengan siswa SDN Paterman yang antusias menyantap makanan bergizi, seperti nasi putih, sayur asem, telur dadar, kering tempe, jeruk, dan susu.
Khofifah menjelaskan bahwa 22 SPPG telah ditunjuk di Jawa Timur, salah satunya di Bangkalan. “Ini satu-satunya dapur sehat di Madura yang mendapat kepercayaan menyuplai MBG. Dengan dukungan tiga konsultan, termasuk ahli gizi, makanan yang disajikan dipastikan sehat dan sesuai kebutuhan,” katanya.
Ia menegaskan program ini adalah langkah strategis untuk meningkatkan kualitas generasi bangsa, khususnya kecerdasan intelektual (IQ) dan spiritual (SQ). “Dengan gizi yang baik, anak-anak akan tumbuh lebih sehat, cerdas, dan berdaya saing,” tambahnya.
Khofifah juga berbagi inspirasi dari diskusinya dengan Presiden Prabowo Subianto. “Program ini terinspirasi dari dapur umum Syekh Abdul Qadir Jailani di Baghdad yang sudah berjalan selama 900 tahun. Ini adalah teladan religiusitas dan kesehatan yang menjadi referensi beliau,” jelas Khofifah.
Penanggung jawab SPPG Yayasan Al Anwar, KH Muchlis Muhsin, mengungkapkan antusiasme masyarakat terhadap program ini. “Para siswa dan santri sangat gembira. Makanan bergizi yang lengkap seperti ini adalah kemewahan yang meningkatkan semangat belajar mereka,” ujarnya.
Ahli gizi SPPG Al Anwar, Dhimas Adinugroho, menambahkan bahwa makanan disesuaikan dengan kebutuhan kalori berdasarkan jenjang pendidikan. “Anak SD mendapat 400 kkal per porsi, sedangkan jenjang menengah 680 kkal, yang mencakup 25% kebutuhan harian mereka,” jelas Dhimas.
Program MBG ini diharapkan menjadi awal yang baik untuk meningkatkan standar kesehatan, kecerdasan, dan kesejahteraan anak-anak di Jawa Timur.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin