JAKARTA, RadarBangsa.co.id – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (PP Muslimat NU), Khofifah Indar Parawansa, melakukan silaturahmi dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, beserta jajaran PBNU di Kantor PBNU, Jakarta, pada Selasa (14/1/2025).
Silaturahmi ini bertujuan untuk mematangkan persiapan Kongres XVIII Muslimat NU yang akan digelar pada 11-16 Februari 2025.
Dalam pertemuan tersebut, Khofifah menyampaikan undangan resmi kepada Ketua Umum PBNU untuk hadir pada pembukaan kongres yang dijadwalkan pada 12 Februari 2025, sekaligus memohon kesediaan KH Yahya Cholil Staquf untuk memberikan pengarahan pada Pleno Kongres XVIII Muslimat NU. Khofifah juga meminta agar beliau berkenan memberikan pengarahan pada pleno kedua yang akan berlangsung pada malam hari di hari yang sama.
“Kami sangat berharap kehadiran Ketua Umum PBNU pada pembukaan Kongres XVIII Muslimat NU. Kehadiran beliau akan memberikan semangat dan motivasi bagi seluruh peserta. Kami juga memohon beliau untuk memberikan pengarahan pada pleno kedua malam harinya,” ujar Khofifah.
Khofifah menambahkan, sebagai badan otonom NU, Kongres XVIII Muslimat NU akan dihadiri oleh Pimpinan Muslimat NU dari 532 cabang di seluruh Indonesia, 37 pengurus wilayah setingkat provinsi, serta 11 pimpinan cabang istimewa di luar negeri, bersama perwakilan perangkat Muslimat NU.
Perangkat yang dimaksud antara lain Yayasan Kesejahteraan Muslimat NU (YKMNU), yang mengelola klinik, rumah sakit, dan panti asuhan; Yayasan Pendidikan Muslimat NU (YPM NU), yang mengelola lembaga PAUD, TK, RA, TPQ, balai latihan keterampilan, serta pesantren mahasiswa; Yayasan Haji Muslimat NU (YHM NU), yang mengelola KBIH; Yayasan Himpunan Daiyah Majelis Ta’lim Muslimat NU (HIDMAT), yang mengelola Majelis Ta’lim dan forum hafidhoh; serta Koperasi An Nisa’ Muslimat NU.
“Insya Allah, Bapak Presiden Prabowo juga akan hadir untuk membuka Kongres XVIII Muslimat NU pada bulan depan,” ujar Khofifah.
Dalam Kongres XVIII Muslimat NU, akan diluncurkan dua program nasional, yaitu Mustika Mesem (Muslimat Cantik Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem) dan Mustika Darling (Muslimat Cantik Sadar Lingkungan).
Program Mustika Darling akan mencanangkan satgas sadar lingkungan yang mengedukasi masyarakat agar setiap kegiatan Muslimat NU tidak meninggalkan sampah. Sementara itu, program Mustika Mesem akan memberikan rantangan berisi makanan lengkap seperti nasi, sayuran, dan lauk-pauk kepada warga miskin ekstrem yang terdata di setiap daerah.
KH Yahya Cholil Staquf menyambut baik undangan tersebut dan menyampaikan dukungannya terhadap Muslimat NU sebagai badan otonom NU yang memiliki peran strategis dalam penguatan keluarga dan pemberdayaan perempuan.
“Kongres ini merupakan momentum penting bagi Muslimat NU untuk merumuskan langkah-langkah strategis ke depan. Kami memberikan dukungan penuh untuk kesuksesan acara ini,” ujar KH Yahya.
Kongres XVIII Muslimat NU diperkirakan akan dihadiri ribuan peserta dari berbagai daerah di Indonesia, serta perwakilan Pimpinan Cabang Istimewa dari berbagai negara. Selain agenda utama, kongres ini juga akan diisi dengan sejumlah pleno, pemilihan ketua umum, dan perumusan program kerja organisasi untuk lima tahun mendatang.
Acara ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam memperkuat peran Muslimat NU sebagai motor penggerak pemberdayaan perempuan di tengah tantangan zaman.
Selain diterima oleh Ketua Umum PBNU, Khofifah bersama jajaran pengurus pusat PP Muslimat NU juga disambut hangat oleh Sekretaris Jenderal PBNU Syaifullah Yusuf dan Bendahara Umum PBNU Gudfan Arif.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin