LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lamongan menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pilkada Serentak 2024 pada Sabtu (16/11/2024) di Lamongan Sport Center (LSC), Jalan Basuki Rahmat. Kegiatan ini bertujuan untuk mengukur efisiensi waktu serta memberikan pembelajaran teknis kepada Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menjelang hari pencoblosan yang dijadwalkan pada 27 November mendatang.
Simulasi ini dikemas dengan cara unik, berbeda dari simulasi pemilu biasanya. KPU Lamongan menghadirkan tema yang lebih ringan dan akrab dengan masyarakat, yakni simulasi menggunakan pasangan kuliner terkenal. Dalam surat suara simulasi, tercantum tiga pasangan calon kuliner: Nasi Goreng – Es Teh Manis, Bakso – Es Cendol, dan Sate Ayam – Jus Alpukat. Nomor urut pasangan kuliner ini ditetapkan secara acak, yaitu 75, 76, dan 77, yang sama sekali tidak terkait dengan kontestasi Pilkada sesungguhnya.
Tak hanya itu, tempat pemungutan suara dalam simulasi juga direka fiktif, yaitu untuk pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pulau Terbang, Provinsi Ujung Lembayung, yang jelas tidak ada dalam peta politik Indonesia. Ketua KPU Lamongan, Mahrus Ali, menjelaskan bahwa konsep ini dirancang untuk memastikan semua penyelenggara pemilu memahami dengan baik prosedur teknis pemungutan suara.
“Simulasi ini kami buat agar sama persis dengan jalannya pemungutan suara nanti. Hanya saja, ada beberapa perbedaan pada logistik pemilihan, seperti surat suara, formulir, dan lainnya yang kami ganti namanya untuk keperluan simulasi,” ujar Mahrus Ali. Ia menambahkan bahwa simulasi ini sangat penting untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai tata cara pemilihan yang akan diterapkan pada hari H.
Proses simulasi dimulai dengan peserta menyerahkan surat undangan kepada petugas KPPS, mengantri menuju bilik suara, dan mencoblos pasangan kuliner pilihan mereka. Setelah selesai, suara dihitung sesuai prosedur resmi, meskipun logistik yang digunakan bersifat simbolis.
“Harapannya, dengan adanya simulasi ini, penyelenggara pemilu akan benar-benar memahami prosedur pemilihan secara teknis,” tambah Mahrus.
Selain itu, simulasi ini juga menjadi upaya KPU Lamongan dalam memeriksa kesiapan logistik pemilu, yang dilaporkan sudah selesai dikemas untuk seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Lamongan dan siap didistribusikan sesuai jadwal.
Mahrus menegaskan, simulasi bertujuan mengidentifikasi potensi kendala yang mungkin muncul pada hari pemungutan suara.
“Simulasi ini memberikan gambaran utuh tentang bagaimana tahapan pemungutan suara dan penghitungan suara akan berjalan, sekaligus untuk mengantisipasi permasalahan yang mungkin terjadi pada hari H,” katanya.
KPU Lamongan juga menyoroti pentingnya inklusivitas dalam Pilkada 2024. Mahrus memastikan bahwa setiap TPS di Lamongan akan dilengkapi fasilitas ramah untuk penyandang disabilitas, lansia, dan individu dengan kebutuhan khusus. Langkah ini bertujuan memberikan kenyamanan dan memastikan semua warga dapat menggunakan hak pilih mereka tanpa hambatan.
“Kami juga menyiapkan TPS yang inklusif agar semua lapisan masyarakat dapat berpartisipasi dengan nyaman dan lancar,” pungkas Mahrus.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin