Kritik Kelayakan Bantuan Permakanan Lansia Lamongan Viral

Permakanan
Bantuan permakanan Nasi, Telur Mata Sapi, Tahu Tempe, dan Tumis Sayuran,pisang (IST)

LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Bantuan permakanan berupa nasi, sayur, serta lauk hewani/nabati yang diberikan dua kali sehari bagi lansia tunggal dan penyandang disabilitas di Kecamatan Babat, Lamongan, diduga tidak layak konsumsi. Hal ini disampaikan oleh seorang penerima manfaat berinisial SM dalam video yang tengah viral. Dalam video berdurasi 35 detik tersebut, SM mengeluh karena nasi yang diterimanya setengah matang.

“Saya memang menerima bantuan, setiap hari saya mendapatkan dua porsi pagi dan siang. Namun nasinya setengah matang dan basi,” ujar SM.

Bacaan Lainnya

Dalam video tersebut, SM juga ditanya oleh seseorang apakah ia akan memakan nasi dalam kondisi tersebut, dan ia menjawab, “Ora doyan mas” (tidak mau).

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lamongan, Farah Damayanti Zubaidah, melalui Kabid Rehabilitasi Sosial Agus Kurniawan, mengaku sudah menghubungi pihak pokmas terkait.

“Saya berterima kasih kepada masyarakat yang telah menemukan ketidakwajaran ini. Kami akan memberikan teguran kepada pokmas yang bersangkutan untuk segera memperbaiki kelayakan menu makan gratis nasinya untuk lansia,” ucap Agus Kurniawan pada Jumat (14/6).

“Kami (Dinsos) tidak terlibat dalam penyaluran makan gratis, itu langsung dari PKH dan Kementerian Sosial RI. Terkait video viral tersebut, kami berterima kasih kepada masyarakat karena turut mengawasi program Kemensos melalui PKH, dan ini akan menjadi evaluasi bagi pokmas dan pendamping PKH di Lamongan,” tambahnya.

Agus juga mengajak seluruh masyarakat untuk mengawasi program bantuan permakanan dari Kementerian Sosial RI agar makanan yang disajikan sesuai standar dan layak dikonsumsi oleh lansia tunggal dan penyandang disabilitas tunggal.

Menurut Agus, anggaran untuk dua porsi bantuan makanan ini sebesar Rp 32 ribu per hari, dan setiap KPM (Keluarga Penerima Manfaat) lansia tunggal mendapatkan dua porsi makanan gratis setiap hari.

“Anggaran Rp 15 ribu per porsi, sehari mereka (KPM) mendapatkan dua porsi, sedangkan untuk pokmasnya ada anggaran pengiriman sebesar Rp 2 ribu per hari,” kata Agus.

Lebih lanjut, Agus mengungkapkan bahwa penyalur bantuan permakanan dari Kemensos RI ini melibatkan tokoh masyarakat dan pemuda karang taruna. Jika ditemukan pendamping PKH yang menjadi anggota pokmas, segera laporkan ke Dinsos.

“Pokmas itu diisi oleh tokoh masyarakat dan pemuda karang taruna, jika ada pendamping PKH yang ikut jadi pokmas segera laporkan kepada kami, agar kami bisa menegur,” ungkapnya.

Di Lamongan, ada sekitar seribu penerima manfaat lansia tunggal dan penyandang disabilitas tunggal yang mendapatkan program bantuan permakanan gratis dari Kemensos RI setiap harinya. Mekanisme penyaluran dilakukan langsung oleh pokmas, dan di Lamongan terdapat 27 pokmas yang menyalurkan program bantuan permakanan ini di masing-masing wilayah atau kecamatan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *