DENPASAR, RadarBangsa.co.id – Setelah melakukan kunjungan kerja ke Kodim 1619/Tabanan dan Kodim 1611/Badung pada Hari Rabu (27/05/2020) lalu, Danrem 163/Wira Satya Kolonel Inf Husein Sagaf, S.H., melanjutkan rangkaian kunjungan kerjanya ke Kodim 1616/Gianyar dan Kodim 1626/Bangli.
Kunjungan kerja yang didampingi oleh Ketua Persit KCK Koordinator Cabang Rem 163 PD IX Udayana, Nyonya Fetty Husein Sagaf dan Para Perwira Staf dilaksanakan Kamis (28/05/2020) kemarin.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengenal lebih dekat satuan Jajaran Korem 163/Wira Satya dan nantinya akan berlanjut kepada 4 Kodim lainnya yang secara bergiliran juga akan dikunjungi.
“Setelah ke Kodim 1619/Tabanan dan 1611/Badung, hari ini (Rabu, 28/05/2020) kita mengunjungi dua Kodim lagi yaitu Kodim 1616/Gianyar dan Kodim 1626/Bangli dan nantinya kita berlanjut akan kunjungan ke 4 Kodim lainnya”, ungkap Danrem.
Sesuai prosedur tetap (Protap) kegiatan kunjungan kerja perdana ini Danrem menerima paparan laporan satuan dari Para Dandim, baik Dandim 1616/Gianyar Letkol Inf Frandi Siboro dan juga Dandim 1626/Bangli Letkol Inf Himawan Teddy Laksono untuk melaporkan tentang kondisi terkini satuan dan juga pelaksanaan program kerja tahun anggaran 2020 yang hampir berjalan selama satu semester.
Dalam arahannya di kedua satuan Kodim tersebut Danrem kembali menekankan pentingnya pelaksanaan program kerja dan anggaran yang baik serta terukur atau akuntabel.
“Program kerja dan anggaran harus direncanakan serta dilaksanakan dengan baik kemudian anggarannya diserap secara maksimal yang dilengkapi administrasi sebagai pertanggung jawabannya, seperti harus ada rencana dan laporannya termasuk pertanggung jawaban keuangannya”, jelas Danrem.
“Ini menjadi tugas kita kaitannya dengan program kerja dan anggaran yang harus dikerjakan dengan baik”, tambahnya.
Hal menarik yang juga menjadi penekanan Danrem adalah tentang ketahanan pangan dan tatanan kehidupan baru atau saat ini pemerintah menyebutnya New Normal atau Normal Baru di tengah masih terjadinya Pandemi COVID-19 di negara kita.
Dalam situasi COVID-19 ketahanan pangan menjadi penting dalam rangka memenuhi kebutuhan kita. Caranya adalah bagaimana satuan secara kreatif dan inovatif dapat memanfaatkan lahan yang ada untuk membudidayakan pertanian seperti tanam sayur mayur, pelihara ikan, lele dan yang lainnya.
“Manfaatkan lahan yang ada, terapkan pola tanam sistem hidroponik dan penggunaan polibag serta membikin kolam ikan atau lele”, sebut Danrem.
Tentunya semua lihat situasi dan kondisi satuan atau wilayah dan ini sekaligus tidak saja menjadi contoh untuk dilaksanakan di satuan saja tetapi bagaimana mampu dikembangkan dan mengajak masyarakat sehingga jika hal ini dilakukan mulai saat ini, tiga bulan ke depan Danrem berharap dapat melaksanakan panen bareng bersama satuan Kodim dan juga di lahan masyarakat yang sudah dibina satuan.
“Kita berharap ini yang dapat dilakukan oleh satuan Kodim termasuk mampu memberi contoh kepada masyarakat dan jika ini dikerjakan maka dalam 3 bulan ke depan kita dapat panen bareng”, sebut Danrem.
Terkait COVID-19, Danrem 163/Wira Satya juga menyinggung tentang tatanan kehidupan baru yang oleh pemerintah dan masyarakat menyebutnya sebagai New Normal atau Normal Baru. Istilah ini dimaksudkan dengan menerapkan aktivitas normal dengan menerapkan protokol kesehatan dalam menghadapi dan mencegah penularan COVID-19.
“Virus Corona sudah mendunia, maka kita akan berdampingan dengan virus yang sampai saat ini belum ditemukan vaksin atau obatnya, untuk itu agar kita dapat beraktivitas normal, protokol kesehatan sesuai himbauan pemerintah harus dilaksanakan dalam keseharian kita, baik saat bekerja, di tempat kerja, di rumah ataupun saat datang dari luar sesampai di rumah”, sebut Danrem.
Ini menjadi tugas kita sebagai aparat komando kewilayahan (Apkowil) untuk mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat sehingga mereka akan paham tentang protokol kesehatan yang isinya terkait penggunaan masker, cuci tangan/hand sanitizer, jaga jarak (physical distancing, menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta menghindari atau membatasi kegiatan yang melibatkan banyak orang.
“Dalam pelaksanaan tentu harus fleksibel dan menggunakan logika sehingga dengan kesadaran diri sendiri masyarakat akan menerima hal ini”, tambah Danrem.
Danrem mengapresiasi langkah satuan dimana saat sampai di pintu utama masuk Kodim protokol kesehatan sudah dilaksanakan yaitu dengan pengecekan suhu tubuh lalu ada fasilitas cuci tangan lengkap dengan band sanitizernya.
“Sudah bagus prosedur yang dilakukan dan ini harus ada bagi setiap orang yang berkunjung atau datang ke satuan seraya berharap satuan dan personel yang ada dapat melaksanakan tugas dengan baik, profesional dan maksimal serta dapat bersinergi dengan pemerintah daerah dan komponen masyarakat lainnya”, pungkas Danrem.
(Kt.Sutarya)