NUNUKAN, RadarBangsa.co.id – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Nunukan bekali warga binaan pemasyarakatan (WBP) dengan keterampilan pembuatan paving block dan batako press, pada Sabtu, (16/04/22)
Kalapas Nunukan, I Wayan Nurasta Wibawa menjelaskan bahwa, salah satu faktor yang membuat warga binaan yang habis menjalani pidana dan kembali ke lingkungan sosialnya namun masih melakukan pelanggaran hukum adalah minimnya bekal keterampilan untuk mencari pekerjaan.
“Pemberian pembinaan kemandirian menjadi salah satu solusi yang diterapkan oleh Kementerian Hukum dan HAM pada Lapas maupun Rutan,” kata Wayan.
Lapas Nunukan akan terus berupaya melakukan pemberdayaan warga binaan melalui pembinaan keterampilan di dalam Lapas dengan menggandeng pihak-pihak terkait yang kirainya dapat mendukung kegiatan pelatihan kemandirian di lapas, salah satunya yakni Politeknik Negeri Nunukan.
“Kami Lapas Nunukan melaksanakan pelatihan pembinaan kemandirian berupa pembuatan paving block dan batako press sejak bulan Februari lalu. Setelah dilakukan pelaksanaan assessment bulan januari lalu terhadap warga binaan dan tersaring 15 warga binaan dinilai dapat mengikuti pelatihan dan selanjutnya praktek langsung membuat paving block dan batako press,” jelas Wayan.
“Dari pelatihan pembuatan paving block dan batako press tersebut selanjutnya akan kita manfaatkan nanti hasil karya pelatihannya untuk mempercantik Lapas kita ini, contohnya paving block tersebut yakni digunakan untuk pembangunan atau membuat jalan pada Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Nunukan,” tambah Wayan.
Menurut Wayan, disamping meningkatkan keterampilan warga binaan, pembinaan kemandirian tersebut juga akan bermanfaat untuk organisasi jika sudah berjalan dengan baik dalam hal produksinya.
“Dengan Pengarahan dan Pengawasan yang ketat dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, sebanyak 16.000 paving block dan 3.000 batako press yang sudah berhasil di produksi oleh WBP Lapas Nunukan, tentunya hal tersebut sangat positif sebagai pembinaan WBP. Selain disediakan fasilitas untuk penyaluran bakat, mereka dididik untuk aktif bekerja,” pungkas Wayan.