LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Pandemi melanda di seluruh wilayah, termasuk di Jawa Timur. Jumlah kasus corona yang fluktuatif sepatutnya memberikan rasa perhatian kepada kesehatan diri. Kampanye pemakaian masker pun layak terus digaungkan demi memutus rantai penularan virus corona
Pasar tradisional yang berada di desa Kranji dinilai sebagai pusat pembelanjaan terbesar dibandingkan dengan desa-desa sekitar
Sejak pagi shubuh pemasok pasar yang bahkan ada yang berasal dari Tuban berdatangan di desa Kranji karena lokasi (bangunan) yang luas sehingga mempermudah transaksi kebutuhan sehari-hari, dimulai dari sayuran-sayuran, ikan laut, sampai perabotan rumah tangga
Imbauan untuk pakai masker tidak bisa dibiarkan surut, seperti yang telah dilakukan oleh mahasiswa KKN DR 75 UIN Walisongo asal Lamongan. Ia tergerak untuk mengeksekusi program KKN berupa bagi-bagi masker gratis untuk para pedagang di pasar Kranji. Beberapa dari mereka acuh dengan keberadaan virus corona yang melanda. Seperti yang disampaikan oleh salah satu Ibu-ibu penjual sayur. “Gak usah maskeran Mbak, gak ada corona nek kene (baca: tidak perlu pakai masker Mbak, tidak ada corona di sini)”, tegas penjual sayur tersebut
Namun sebagian yang lain justru bertolak belakang dengan pernyataan sebelumnya. “Terima kasih Mba, tadi saya terburu ke Pasar, jadi lupa bawa maker”, ungkap Ibu Muwanah setelah menerima masker gratis tersebut
Tingkat kewaspadaan penjual maupun pembeli yang melakukan transaksi di pasar Kranji terhadap virus corona terlihat menurun seiring berlalunya waktu
Di samping perekonomian yang harus tetap beroperasi, sebagian dari mereka masih tidak percaya akan adanya virus corona
“Iya Mbak, dulu awal pandemi pasar sedikit sepi, dan rajin pakai masker, tapi sekarang sudah banyak yang tidak pakai lagi, namun kita tetap melakukan razia keliling pasar”, jawab Pak Kasnari selalu penanggung jawab Pasar Kranji
Dengan program yang telah dicanang dan direalisasikan (bagi-bagi masker) tersebut, besar harapan untuk kita semua saling jaga dan sadar akan keselamatan diri terutama di tempat keramaian seperti pasar, taman, atau yang lainnya.
(***)