BANYUWANGI, RadarBangsa.co.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) BBK 5 Universitas Airlangga (UNAIR) berinisiatif memperkenalkan penggunaan EcoBag sebagai alternatif pengganti kantong plastik di Desa Sukojati, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi.
EcoBag merupakan singkatan dari eco-friendly bag, atau dalam bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai tas ramah lingkungan, EcoBag ini berbentuk kantong kain yang sifatnya kedap air, ringan dan mudah dibawa, dan serbaguna, sehingga sangat cocok digunakan untuk membawa barang khususnya ketika berbelanja untuk mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai.
Program ini merupakan bagian dari upaya edukasi lingkungan untuk mengurangi dampak buruk sampah plastik yang semakin meresahkan.
Dalam beberapa tahun terakhir, sampah plastik menjadi ancaman serius bagi lingkungan di Desa Sukojati. Kantong plastik sekali pakai banyak digunakan, terutama di pasar tradisional, warung, dan aktivitas rumah tangga.
Mahasiswa KKN UNAIR melihat masalah ini sebagai peluang untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya hidup ramah lingkungan.
Ecobag: Solusi Alternatif Kantong Ramah Lingkungan
Dalam sosialisasi tersebut, mahasiswa KKN BBK 5 UNAIR menjelaskan bahwa kantong plastik membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai, sementara EcoBag bisa digunakan berkali-kali dan lebih ramah lingkungan. Selain itu, mereka juga membagikan EcoBag gratis kepada ibu-ibu PKK sebagai langkah awal untuk membiasakan penggunaannya.
Dukungan Warga dan Pemerintah Desa
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah Desa Sukojati. Kepala Desa Sukojati, Bapak Untung Suripto, mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN UNAIR yang berhasil membawa solusi konkret untuk mengurangi sampah plastik di Desa Sukojati.
“Kami sangat mendukung gerakan ini. Ecobag bukan hanya membantu mengurangi plastik, tetapi juga bisa menjadi peluang ekonomi bagi warga yang ingin memproduksinya sendiri,” ujar Kepala Desa.
Selain sosialisasi dan pelatihan, mahasiswa KKN UNAIR juga menggagas program “Hari Tanpa Plastik” di pasar tradisional Sukojati. Pada hari tersebut, warga yang menggunakan ecobag mendapatkan hadiah berupa sayuran gratis dari pedagang tertentu.
Melalui program ini, mahasiswa KKN UNAIR berharap kebiasaan menggunakan ecobag dapat terus berkembang di Desa Sukojati, bahkan setelah kegiatan KKN selesai. “Kami berharap warga Desa Sukojati menjadi contoh desa yang peduli lingkungan, dengan memulai dari langkah kecil seperti membawa ecobag saat berbelanja,” kata Koordinator KKN.
Program ini tidak hanya meningkatkan kesadaran warga tentang bahaya sampah plastik, tetapi juga memberi mereka alat praktis untuk berkontribusi dalam menjaga lingkungan. Dengan dukungan semua pihak, Desa Sukojati optimis bisa menjadi desa bebas sampah plastik di masa depan.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin