Mahasiswa UNTAG Surabaya Lakukan Pelatihan Branding dan Pemasaran Secara Online pada UMKM Lokal

- Redaksi

Minggu, 3 Januari 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengusaha dan Mahsiswi Untag saat menunjukan produk kacang mete goreng asal Sampang, Madura. [IST]

Pengusaha dan Mahsiswi Untag saat menunjukan produk kacang mete goreng asal Sampang, Madura. [IST]

SAMPANG, RadarBangsa.co.id – Memasuki era new normal sejumlah kegiatan di beberapa kampus mulai beradaptasi mengikuti gaya hidup baru yang lebih sehat. Tidak terkecuali pada kampus Untag Surabaya yang telah melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring ketika pandemi Covid-19 selama kurang lebih 8 bulan terakhir.

Memasuki era new normal kegiatan mahasiswa semester akhir seperti pengabdian masyarakat atau KKN terpaksa dilaksanakan secara mandiri di wilayah domisili masing-masing mahasiswa guna mengikuti anjuran pemerintah sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19.

Kegiatan KKN pada gelombang kedua ini terdiri dari tiga tema kegiatan, yaitu : pemulihan pendidikan pada era new normal, pemulihan ekonomi pada era new normal, dan edukasi protokol kesehatan pada masyarakat di era new normal.

Alfina Rahmawati merupakan salah satu dari sekian ribu mahasiswa Untag Surabaya yang kini tengah melaksanakan KKN mandiri gelombang kedua di wilayahnya sendiri. Mengambil tema pemulihan ekonomi, mahasiswa prodi Administrasi Bisnis ini melakukan program kerja pelatihan branding dan pemasaran online pada produk kacang mete goreng asal Sampang, Madura.

Baca Juga  Curi Perhatian Anggota Komisi IV DPRD, Sidang Kasus Guru dan Siswa di Sampang

“Melalui kegiatan KKN mandiri ini, saya akhirnya berkesempatan membantu dan mengembangkan UMKM kacang mete di daerah saya sendiri tepatnya di dusun Galba, Desa Pangarengan, Sampang, Madura, khususnya dalam membranding produk melalui pembuatan logo dan kemasan yang lebih menarik agar UMKM lokal seperti ini dapat bertahan ditengah masa new normal seperti sekarang.

Selain itu, ekspansi pasar dengan pemasaran online melalui sosial media seperti Instagram dan juga e-commerce Shopee dapat dijadikan media promosi dan pengenalan produk yang menjanjikan saat ini” ujarnya.

Kinerja bisnis rumahan saat masa pandemi sedikit banyak mengalami dampak dari adanya beberapa aturan dan kebijakan baru terkait Covid-19 misalnya dengan diberlakukannya social distancing yang secara tidak langsung menurunkan omset penjualan pada UMKM lokal. Hal ini yang melatarbelakangi semangat Rara⸻begitu panggilan akrabnya, untuk membagikan ilmu yang diperoleh dibangku perkuliahan mengenai branding produk dan pemasaran online pada UMKM lokal disekitar tempat tinggalnya.

Baca Juga  Jaksa Masuk Sekolah Rangkul Pelajar SMPN 2 Surabaya Agar Melek Hukum

Menurutnya, kendala terbesar yang seringkali dihadapi oleh UMKM lokal dibeberapa daerah adalah minimnya pengetahuan pelaku bisnis terkait pemasaran secara online mulai dari foto produk yang berkualitas, konten pada setiap postingan, dan iklan pada beberapa media sosial dan e-commerce untuk menaikkan viewers pada setiap postingan produknya.

Kedepannya, mahasiswi ini berharap kegiatan pelatihan tersebut dapat membawa impact pada peningkatan penjualan usaha kacang mete goreng produksi ibu Istianah asal Sampang ini dan juga semangat berwirausaha dikalangan masyarakat khususnya generasi muda.

Baca Juga  Kebakaran di Sampang, Hanguskan Rumah dan Mobil Milik Warga Desa Tobai Barat

“Sangat membantu sekali. Kegiatan pelatihan langsung seperti ini membantu pemilik usaha rumahan seperti saya untuk berkembang dan bisa memperkenalkan produk saya lebih luas lagi dan tidak terbatas daerah lagi” Ungkap Ibu Istianah, Pemilik usaha kacang mete goreng Sampang.

Kegiatan pengabdian masyarakat atau KKN ini dilaksanakan dalam kurun waktu sebulan yaitu dari tanggal 1 Desember 2020 – 7 Januari 2021 dengan kegiatan aktif selama 12 hari. Artinya, dalam rentang waktu yang diberikan tersebut, mahasiswa bebas memilih hari dan mengatur waktu eksekusi program kerjanya yang berjumlah 12 hari sesuai dengan kondisi dan keadaan masing-masing tanpa mengesampingkan keamanan dan protokol kesehatan yang diwajibkan.

(RB)

Berita Terkait

Khofifah – Emil Silaturahmi ke PW NU Jatim, Bahas Pendidikan dan Masa Depan Jatim
Pjs Bupati Sidoarjo Ajak Siswa Teladani Akhlak Nabi Muhammad
Pj Gubernur Adhy : KEK Singhasari Unggul dengan Layanan Digital Terintegrasi
LKBB Banyuwangi 2024, Ajang Disiplin dan Kekompakan Siswa
Workshop AI untuk Pendidik SD di Bangkalan
Viral! Guru SMP 1 Kembangbahu Lamongan Aniaya Siswa di Kelas
Kreativitas dan Kewirausahaan, Outing Class Siswa SD Al Muslim ke Sult Cafe
Despendikbud dan Kapolres Madiun Kolaborasi Gelar Lomba Polisi Cilik se-Kabupaten
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 2 Oktober 2024 - 05:26 WIB

Khofifah – Emil Silaturahmi ke PW NU Jatim, Bahas Pendidikan dan Masa Depan Jatim

Selasa, 1 Oktober 2024 - 22:35 WIB

Pjs Bupati Sidoarjo Ajak Siswa Teladani Akhlak Nabi Muhammad

Jumat, 27 September 2024 - 18:24 WIB

Pj Gubernur Adhy : KEK Singhasari Unggul dengan Layanan Digital Terintegrasi

Kamis, 26 September 2024 - 07:51 WIB

LKBB Banyuwangi 2024, Ajang Disiplin dan Kekompakan Siswa

Rabu, 25 September 2024 - 09:48 WIB

Workshop AI untuk Pendidik SD di Bangkalan

Berita Terbaru

Kepala BRI Unit Pucuk, Mochamad Afnan Zainuri, saat menyerahkan bantuan program Klasterkuhidupku

Ekonomi

BRI Dorong UMKM Lamongan Maju Lewat Klasterkuhidupku

Sabtu, 5 Okt 2024 - 10:51 WIB