Mangga Klonal 21 Dipalsu, Petani Minta Tindakan Tegas Pemkab Pasuruan

- Redaksi

Jumat, 9 Juli 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Desa Tombo wetan H.Hariono ikut menjadi duta promosi mangga Klonal 21

Kepala Desa Tombo wetan H.Hariono ikut menjadi duta promosi mangga Klonal 21

PASURUAN, RadarBangsa.co.id – Mangga gadung klonal 21 atau biasa disebut mangga apukat ditetapkan sebagai buah asli Kabupaten Pasuruan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia nomor 121/Kpts/SR.120/D.2.7/12/2016 tentang pemberian tanda daftar varietas tanaman hortikultura.

Dalam surat tersebut disebutkan mangga varietas Gadung 21 telah memenuhi persyaratan varietas tanaman hortikultura, sehingga perlu dan layak untuk diberikan tanda daftar sebagai buah asli Kabupaten Pasuruan.

Saat ini beberapa petani mangga klonal 21 di Kabupaten Pasuruan mulai memasuki masa panen dan tak terhitung pula banyaknya order mangga klonal 21(mangga apukat). Akibat banyaknya order dari berbagai daerah diluar Pasuruan, membuat para petani kehabisan stok mangga klonal 21.

Adanya fenomena kelangkaan mangga apukat tersebut, tampaknya dipergunakan oleh pihak tertentu untuk meraup untung dengan menyulap mangga varietas lain menjadi mangga klonal 21 khas Kab.Pasuruan. Modus para “pedagang licik” tersebut yakni membeli mangga gadung biasa dari daerah lain dan kemudian di packing menggunakan kardus bertuliskan atau diberi merk Mangga Apukat (Klonal 21) Kabupaten Pasuruan.

Baca Juga  Tim PKM Dosen IE FEB Unesa Latih Pemuda di Pamekasan Kembangkan Potensi Lokal

Tentunya perilaku yang dilakukan “pedagang licik” tersebut akan menjatuhkan dan merusak keberadaan varietas unggul mangga klonal 21 asli Kab.Pasuruan. Seperti yang disampaikan oleh salah satu petani mangga klonal 21 asal Desa Oro-oro Ombo (Rombo) Wetan, Kecamatan Rembang, Kab.Pasuruan. Jum’at (9/7/21)

“ada pihak-pihak yang akan menjatuhkan dan merusak pemasaran mangga apukat asli Kab.Pasuruan,” ucap Harianto(45) dengan nada sedikit emosi.

Lebih lanjut dikatakan olehnya, saat ini sedang memasuki masa panen mangga apukat khususnya di wilayah Kecamatan Rembang yang merupakan sentra varietas unggul mangga klonal 21, namun tidak seluruhnya mangga dapat dipanen.

Baca Juga  Kembalikan Senyum Anak-anak dan Ibu-ibu Korban Gempa Cianjur, Ini Upaya Polri

Banyaknya permintaan atau order mangga apukat dari berbagai wilayah, membuat beberapa oknum pedagang membeli mangga varietas lain untuk diberi merk menjadi mangga apukat. Hal ini sangat merugikan kami selaku petani asli mangga apukat.

Tak lama lagi atau sekitar 2sampai 3minggu kedepan, masa panen raya mangga apukat di tempat kami. Harga saat ini mangga apukat asli per kilo berada di pasaran Rp.40ribu. Sementara mangga varietas lain (klonal 21 sulapan) hanya Rp 15ribu s/d Rp.20ribu tiap kilonya,”beber Harianto.

“Harapan kami para petani mangga klonal 21 pada Pemkab Pasuruan untuk melakukan tindakan tegas pada para pedagang licik yang telah memalsukan mangga apukat asli Kab.Pasuruan yang telah memiliki hak paten dari pemerintah,” pungkasnya.

Baca Juga  Suzuki Thunder Tampa Nopol Terbakar di SPBU Hartono,Diduga Habis "Ngecor"

Sementara itu dari penelusuran media ini setidaknya ada beberapa ciri tertentu antara mangga apukat klonal 21 dengan mangga varietas lain, diantaranya yakni bentuk dan warna serta rasa.

Bentuk atau ciri mangga klonal 21 khas Kab.Pasuruan berwarnanya lebih hijau matang dan memiliki rasa tidak seperti mangga gadung biasanya atau lebih berserat dan padat. Sementara jika mangga gadung varietas lain jika dibelah ditengah maka akan terlihat sangat be da dengan mangga apukat klonal 21, pun demikian dari aroma mangga apukat tidak begitu nyegrak (menyengat) dari mangga lainnya.

  (Andik)

Berita Terkait

Di Perintah Kyai, Mas Deny Selamatkan Demokrasi Kediri
Mas Deny Sambang Dusun Plosok Kabupaten
Griliya di Kampung, Mas Deny Jaring Aspirasi Petani
Laporan Kecurangan Pilkada Kediri, Akhirnya Mental Lagi
Viral! Guru SMP 1 Kembangbahu Lamongan Aniaya Siswa di Kelas
KPU Lamongan Resmi Tetapkan Nomor Urut Paslon Bupati dan Wakil Bupati 2024
Plt Bupati Sidoarjo Subandi Tekankan Komitmen Pengembangan Olahraga Rekreasi
Ribuan Massa Padati Gelora Delta Sidoarjo dalam Acara Istighotsah dan Deklarasi Pasangan Cabup-Cawabup Mas Iin-Edy Widodo
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 1 Oktober 2024 - 18:51 WIB

Di Perintah Kyai, Mas Deny Selamatkan Demokrasi Kediri

Senin, 30 September 2024 - 23:43 WIB

Mas Deny Sambang Dusun Plosok Kabupaten

Jumat, 27 September 2024 - 21:36 WIB

Griliya di Kampung, Mas Deny Jaring Aspirasi Petani

Jumat, 27 September 2024 - 20:25 WIB

Laporan Kecurangan Pilkada Kediri, Akhirnya Mental Lagi

Selasa, 24 September 2024 - 17:07 WIB

Viral! Guru SMP 1 Kembangbahu Lamongan Aniaya Siswa di Kelas

Berita Terbaru

Para peserta berpose bersama Pengurus DPC Peradi SAI Sidoarjo seusai pelaksanaan UPA perdana (Foto : FYW)

Hukum - Kriminal

Ujian Profesi Advokat Perdana Sukses Digelar Peradi SAI Sidoarjo Raya

Minggu, 6 Okt 2024 - 16:55 WIB

Gaya Hidup

Sound of Ijen Caldera Bondowoso Hadirkan D’Bagindas

Minggu, 6 Okt 2024 - 11:40 WIB