LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Bupati Lamongan meminta kepada Dinas Tanaman Pangan , Holtikultura dan Perkebunan Lamongan proaktif turun ke masyarakat mengatasi hama tikus. Hal itu dikarena ratusan hektare lahan padi di Kabupaten Lamongan mengalami puso atau gagal panen akibat serangan hama tikus.
“Para petani di Lamongan banyak mengeluh akibat serangan hama tikus , saya minta DinasTanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan proaktif langsung turun ke masyarakat mengatasi hama tikus,” tegas Bupati Lamongan Fadeli saat memimpin gerakan pengendalian hama tikus bersama Wabup Kartika Hidayati, Sekda Yuhronur Efendi, Kapolres AKBP Harun, Dandim Kolonel Inf. Sidik Wiyono, Kepala OPD, dan sejumlah pejabat Pemkab Lamongan di Desa Kebet, Selasa (7/07).
Meski demikan Fadeli menegaskan untuk hama tikus sebenarnya sudah dicarikan solusi. Pemkab Lamongan melalui Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan sudah menyediakan bantuan obat untuk hama tikus. ”Memang sudah kita sediakan, tapi banyak masyarakat yang belum tahu caranya untuk membasmi (hama tikus) yang jitu,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Lamongan Rudjito menyebutkan lahan padi yang mengalami puso mencapai 426 hektare yakni di Kecamatan Maduran seluas 49,7 hektar dan Kecamatan Tikung 377 hektare.
“Akibatnya lahan padi yang mengalami puso di dua kecamatan tersebut, kerugian yang dialami petani mencapai Rp 3,836 miliar lebih, dengan rincian kerugian petani Kecamatan Maduran sebesar Rp 403,5 juta lebih dan Kecamatan Tikung mencapai Rp 3,087 miliar lebih,” bebernya.
Beruntung lahan pertanian yang mengalami puso tersebut, kata Rudjito, sudah diasuransikan sehingga kerugian yang dialami petani dapat diminimalisir.
“Tanaman yang terserang tikus dan gagal panen seluas 426 hektare sudah mengajukan klaim ke Jasindo, dengan total ganti rugi sebesar Rp 2,556 miliar,” ucap Rudjito.
Selain mengakibatkan puso di Kecamatan Tikung dan Maduran, kata Rudjito, serangan hama tikus juga menyerang lahan tanaman padi di 24 kecamatan Kabupaten lamongan dengan tingkat kerusakan yang bervarias. Mulai dari kategori ringan, sedang, hingga berat.
“Total lahan yang mengalami kerusakan ringan seluas 1.157 hektare, kerusakan sedang 34 hektare, sedangkan kerusakan berat 95 hektare, tapi tidak sampai puso,” rincinya.
Meski demikian, Rudjito menyebut bahwa tingkat serangan hama tikus tahun ini mengalami penurunan jika dibandingkan tahun sebelumnya. Sebab menurutnya, para petani telah belajar dari pengalaman sebelumnya dan melakukan berbagai langkah antisipasi serangan hama tikus.
“Sekarang ini petani punya teknik tersendiri untuk membasmi tikus, yakni dengan menggunakan setrum, tapi sudah menggunakan teknologi. Jadi hanya ampuh untuk tikus, kalau terkena manusia secara otomatis jeglak (aliran listrik terputus). Kalau tikus yang terkena banyak secara bersamaan juga otomatis jeglak. Alatnya sangat ekonomis, tapi belum kita rekom, karena belum diuji secara resmi,” ucapnya.
Selain itu, Rudjito mengatakan, Dinas TPHP Lamongan juga telah melakukan berbagai upaya penanggulangan hama tikus untuk mencegah puso. “Di antaranya melakukan penyediaan umpan racun, pengasapan, dan gropyokan di lahan padi bersama petani,” pungkasnya.
(Zain)