SIDOARJO, RadarBangsa.co.id — Di tengah teriknya sinar matahari siang, sebuah sepeda motor Honda Beat berwarna hitam melaju pelan menyusuri jalanan Sidoarjo yang ramai. Di belakang kemudi, seorang perempuan mungil bernama Mbak Ul memegang kendali dengan penuh ketegasan, bertekad mengantarkan penumpangnya ke tujuan.
Mbak Ul adalah salah satu dari sekian banyak driver Gojek perempuan yang berjuang keras setiap hari untuk menghidupi keluarganya. Rabu (23/10), Mbak Ul mendapatkan orderan istimewa dari Hj Mimik Idayana, calon Wakil Bupati Sidoarjo yang dikenal dekat dengan masyarakat. Melalui aplikasi Gojek, Hj Mimik sengaja memesan layanan tersebut agar dapat bertemu langsung dengan perempuan-perempuan yang berprofesi sebagai driver.
Sesampainya di rumah Hj Mimik di kawasan Candi, Mbak Ul menunjukkan kedisiplinan dan ketepatan waktu yang luar biasa. Namun, Hj Mimik terlihat sedikit ragu. “Sampean bisa ya bonceng saya?” tanyanya, skeptis terhadap kemampuan Mbak Ul yang bertubuh kecil untuk membawa penumpang. Dengan senyum percaya diri, Mbak Ul meyakinkan, “Saya sudah terbiasa, Bu, bahkan sampai Lamongan dan Gresik.”
Mendapatkan jaminan itu, Hj Mimik pun duduk di boncengan. Selama perjalanan menuju Rumah Seni di Pecantingan, Sekardangan, obrolan mereka terhambat oleh kemacetan lalu lintas. Namun, setelah tiba di tujuan, Hj Mimik mengajak Mbak Ul untuk duduk dan mengobrol lebih lanjut, ditemani seorang rekan sesama driver Gojek.
Dalam perbincangan itu, Mbak Ul mulai membagikan kisah hidupnya. Sejak tahun 2018, ia telah menjalani profesi sebagai driver Gojek. “Saya single parent, Bu,” ujarnya lembut namun tegar. “Saya harus menghidupi anak saya, dan mencari pekerjaan di pabrik sangat sulit. Gojek adalah pilihan terbaik, modalnya hanya motor dan SIM.”
Cerita Mbak Ul bukanlah hal baru bagi Hj Mimik. Namun, semangat dan perjuangan Mbak Ul serta rekan-rekannya semakin memperkuat tekad Hj Mimik untuk memberikan dukungan lebih. “Saya sangat salut dengan ibu-ibu yang berjuang keras demi keluarga mereka. Kami pasangan BAIK (Subandi-Mimik Idayana) ingin membantu memberikan solusi yang lebih aman,” ungkap Hj Mimik.
Hj Mimik menekankan bahwa para perempuan ini pantas mendapatkan lebih. Mereka telah membuktikan ketangguhan dan kemampuan bertahan dalam profesi yang berisiko tinggi. Oleh karena itu, jika terpilih, Hj Mimik telah menyiapkan program pelatihan keterampilan khusus bagi para driver perempuan. “Kami siap memberikan pelatihan untuk membuka usaha jahit, yang lebih aman dan dapat memberikan penghasilan stabil,” ujarnya.
Program pelatihan keterampilan ini adalah bagian dari 14 program unggulan pasangan BAIK yang fokus pada penciptaan lapangan kerja dan pemberdayaan UMKM. Hj Mimik menyadari pentingnya mendengar langsung aspirasi masyarakat untuk memastikan program yang dijalankan sesuai dengan kebutuhan mereka. “Kita harus merespons keinginan masyarakat yang membutuhkan pekerjaan atau ingin membuka usaha sendiri,” lanjutnya.
Sambil duduk berdampingan, Hj Mimik dan Mbak Ul membahas lebih lanjut tantangan yang dihadapi para perempuan di lapangan. Meski profesi ini penuh risiko, banyak perempuan yang terpaksa menjalaninya karena sulitnya lapangan kerja lain. Namun, dengan adanya program pelatihan keterampilan yang ditawarkan, Hj Mimik berharap dapat memberikan harapan baru. “Ini bukan hanya soal pekerjaan, tetapi juga tentang memberikan kesempatan kepada mereka untuk berkembang,” tutupnya.
Penulis : Rino
Editor : Zainul Arifin