GOWA, Radarbangsa.co.id – Kunjungan Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo ke Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) meninjau produktivitas jagung dan padi sebagai salah satu percontohan inovasi peningkatan teknologi budidaya tanaman pangan.
Mentan yang dampingi Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan meninjau produktivitas jagung dan padi di Desa Karebasse, Kecamatan Bontonompo, Minggu 26/6/2022.
“Hari ini bersama Pak Mentan kunjungan melihat percontohan demplot tanaman jagung di Bontonompo, khusus di Desa Manjapai ada 5 hektar”, tutur Adnan.
Adnan menjelaskan, proses demplot tanaman jagung di Kecamatan Bontonompo yang merupakan inovasi teknologi budi daya dalam meningkatkan kualitas komoditas pertanian. Dengan proses tanaman jagung dapat memiliki tongkol dua atau lebih, jika dibandingkan selama ini tanaman jagung hanya memiliki satu tongkol.
“Kalau tongkolnya semakin banyak pendapatan petani semakin bagus. Tentu ini menjadi sebuah cara untuk bisa meningkatkan perekonomian petani”, ungkapnya.
Lebih lanjut, proses awal inovasi demplot jagung ini digarap sekitar 5 hektar (Ha), dan jika berhasil maka akan dikembangkan menjadi 100 Ha hingga 1000 Ha. Olehnya itu, dirinya berharap demplot jagung yang ditanam di Bontonompo berhasil dengan baik.
Sehingga ke depan perluasan lahan dapat lebih ditingkatkan dan mampu menambah pendapatan para petani, khususnya di Gowa. “Kalau ini berhasil, Kabupaten Gowa bisa menjadi percontohan, sehingga kabupaten dan kota lainnya di Sulsel bisa belajar disini sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan petani yang ada di Sulsel secara keseluruhan”, harapnya.
Sementara itu, Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Kementerian Pertanian senantiasa siap mendukung daerah dalam mengembankan pertanian.
Menurutnya, pertanian adalah komoditi menjanjikan keuntungan bagi semua pihak. “Pertanian ini menjadi makanan, dia menjadi lapangan kerja, membackup ekonomi, dan itu menjadi pilihan kita kedepannya”, jelas mantan Gubernur Sulsel dua periode ini.
Terlebih Mentan SYL menambahkan, pertanian di daerah dan Indonesia secara keseluruhan harus dapat terus ditingkatkan, terutama dalam menghadapi krisis pangan dunia.
“Berharap krisis pangan dunia tidak berpengaruh pada kita dan kita berharap seperti itu tapi kalau ada rembesannya masuk ke kita, daya tahan kita kuat karena para bupati dan gubernur mempersiapkan pangan masing-masing”, harapnya.