SUMENEP, RadarBangsa.co.id – Zaini 49 tahun, laki-laki, alamat Dusun Tajjan Desa Angon-angon Kecamatan Arjasa Sumenep Jawa Timur. Beberapa tahun yang lalu pernah bekerja sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia. Saat itu (di Malaysia) mengalami kecelakaan akibat kerja, oleh dokter di Malaysia Zaini difonis mengalami penyakit gagal ginjal, sehingga satu ginjalnya harus di angkat atau di operasi. Selain tidak bisa buang air seni (kencing) secara normal dan harus menggunakan “chateter” (selang karet), Zaini juga mengalami lumpuh selama 12 tahun sejak pulang dari Negara Malaysia sebagai TKI. Selama ini, Zaini mengaku belum ada perhatian dan bantuan secara penuh dari Pemerintah Desa ataupun dari tenaga kesehatan (Nakes). Kamis, (02/01/2020).
Ainurrahman, Ketua Ormas Relawan Kangean (RMK), kepada media ini menyampaikan bahwa pada saat ini kondisi Zaini sangat memprihatinkan, lumpuh dan tidak bisa bekerja, sehingga tidak mempunyai penghasilan apapun untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari. Zaini hidup satu atap hanya berdua dengan Ibu kandungnya (Hanisa, 73 tahun). Keduanya hidup sebatangkara, sekalipun memiliki kerabat, namun tidak ada perhatian, dan hanya sesekali menjenguk. Sedangkan rumah yang ditempati saat ini hasil dari sumbangan (swadaya) masyarakat sekitar (tetangganya).
“Dan mereka (Zaini dan Hanisa) sama-sama tidak memiliki kartu jaminan apapun seperti KIS BPJS, Kartu Keluarga Sejahtera, dan yang lainnya, sebab mereka tidak memiliki e-KTP dan Kartu Keluarga (KK),” jelasnya.
Lebih lanjut kata Ainur, berdasar pengakuan dari mereka, selama ini belum pernah mendapatkan bantuan apapun dari Pemerintah Desa ataupun dari Dinas Kesehatan yang dalam hal ini oleh Puskesmas Arjasa. Selama ini petugas kesehatan hanya datang apabila ditelfon.
“Atas nama Tim RMK, Kami ucapakan terimakasih kepada Kepala Puskesmas beserta Tim, yang telah meninjau ke rumah bapak Zaini yang sedang sakit dan butuh perhatian dari petugas kesehatan,” ucap Ainur Ketua Ormas RMK, (31/12).
H. Musa’id, S.Kep, Ners, Kepala Puskesmas Arjasa, mengatakan bahwa hal tersebut tidak benar yang mengatakan bahwa tidak ada perhatian sama sekali dari pihak Kami (Puskesmas Arjasa). Bahkan secara rutin satu minggu sekali pasien atas nama Zaini, dikunjungi oleh tenaga kesehatan (Perawat) yang bertugas di Desa itu.
“Saya mengucapkan terimakasih kepada teman-teman RMK atas kerjasama dan koordinasinya,” ucap Daeng Said, panggilan Kepala Puskesmas Arjasa.
Asri Hidayatullah, Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Desa Angon-angon Kecamatan Arjasa, saat dikonfirmasi media ini menyampaikan bahwa warga Desa Angon-angon atas nama Zaini dan Hanisa tidak ada dalam daftar KPM-PKH. Kemungkinan karena yang bersangkutan tidak memiliki kartu Indentitas seperti e-KTP dan Kartu Keluarga (KK).
“Zaini dan Hanisa memang pernah diberi bantuan satu kali (1×) atas pemberian sukarela dari beberapa KPM-PKH yang lain,” tutur Asri.
Hanafi, Kepala Desa Angon-angon, hingga berita ini diturunkan, belum bisa dikonfirmasi. Kamis, 01/01/2020, (Ong)