LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Itensitas curah hujan tinggi berdampak pada banjir dan meluapnya kondisi anak sungai Bengawan Solo di Lamongan. Saat ini belum ada tanda-tanda surut. Dari keterangan yang digali oleh RadarBangsa.go.id group SiberIndo.co per hari ini, banjir akibat meluapnya sungai Bengawan Njero semakin meluas.
Berdasarkan rekapitulasi data sementara kejadian bencana alam ini berdasarkan update per hari Kamis, (07/01/2021) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Lamongan, dengan rincian rumah tergenang yang paling banyak berada di desa Kemlagi Lor kecamatan Turi, 545 KK (Kepala Keluarga), untuk jumlah penduduk terbanyak yang terdampak kejadian bencana alam/banjir 735 jiwa, berada di desa Sidomulyo kecamatan Deket.
Selain itu, jalan poros desa terpanjang yang terdampak kejadian bencana alam/banjir sepanjang 2.725 Meter berada di desa Kemlagi Lor, dan jalan desa terpanjang yang kena dampak kejadian bencana alam/banjir sepanjang 4.000 Meter berada di desa Kemlagi Lor dan desa Kepudibener kecamatan Turi.
Untuk lahan tambak sawah terluas akibat kejadian bencana alam banjir sebanyak 1000 Ha, berada di desa Putat Kumpul kecamatan Turi, sarana umum 6 unit terbanyak berada di desa Kepudibener kecamatan Turi, Lembaga pendidikan 6 Lembaga berada di desa Putat Kumpul kecamatan Turi, 3 Lembaga pendidikan terbanyak masing – masing berada di desa Pomahan Janggan dan desa Kepudibener kecamatan Turi serta desa Soko kecamatan Glagah,” ujar Kasi Tanggap Darurat BPBD Lamongan Muslimin saat dikonfirmasi wartawan.
Lebih lanjut dikatakan Muslimin, “Sementara, untuk ketinggian air yang tinggi berada di 2 desa, yakni desa Pomahan Janggan dan desa Kepudibener kecamatan Turi yakni 60 cm. Akibat dari bencana banjir ini kerugian yang sangat parah terjadi di 2 desa, berada di desa Somosari kecamatan Kalitengah dan desa Putat Kumpul kecamatan Turi ditaksir kerugiannya masing-masing mencapai Rp. 2 Miliar lebih,” kata Muslimin.
Diungkapkan Muslimin, “Jadi total berdasarkan rekapitulasi data sementara kejadian bencana alam ada 26 desa, rumah tergenang 3.355 unit, 3.478 KK, 15.439 jiwa, 25.530 jalan poros, 19.044 jalan desa sebagai sarana transportasinya.
Sedangkan untuk data lahan terparah akibat bencana banjir terdampak ke pertanian tambak sawah seluas 5.235 Ha, 20 tempat sarana umum, 875 Lembaga pendidikan. Sementara ini kerugian ditaksir berkisar kurang lebih 12 Miliar lebih atau Rp. 12.857.244.000,-
“Akibat dari terjadinya banjir di wilayah kabupaten Lamongan kali ini, “Kami pihak BPBD sudah menghidupkan semua pompa air yang menuju ke Bengawan Solo, termasuk yang berada di Kuro, agar banjir bisa segera surut. Namun saat ini, kiriman air ke Bengawan Njero terus datang karena itensitas hujan tinggi,” tandasnya.
(Ipl)