BANYUWANGI, RadarBangsa.co.id – Selama ini kebanyakkan Lembaga Pendidikan yang ada di Banyuwangi dalam mempelajari atau mendalami sejarah mengadakan study tour keluar kota seperti, Yogya, Jakarta, Bandung dan tempat lainnya.
Dengan sering terjadinya inseden kecelakaan, dari Dinas pendidikan Banyuwangi menghimbau untuk mentiadakan study tour di luar kota, disamping jauh juga untuk menghindari insedent yang tidak terduga seperti kecelakaan dan lagi mengurangi pengeluaran bagi wali murid.
Untuk mengganti study tour di luar kota, lembaga pendidikan mulai dari tingkat TK, SD, SMP , SMS untuk dikenalkan dengan sejarah kota Banyuwangi dengan mengunjungi Museum Blambangan yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi.
“Museum di era sekarang menjadi obyek yang sangat penting, karena ditunjang dengan munculnya kesadaran bahwa belajar tentang sejarah tidak zamannya lagi dihafal di depan kelas melainkan harus bersentuhan langsung dengan peninggalan masa lalu, jadi pelajaran sejarah tidak lagi membosankan tapi berubah jadi sesuatu yang mengasikkan, ujar Bayu, staf bagian museum, pada media Radar Bangsa via Wa.(27/2).
Lanjut Bayu, “bersentuhan langsung dengan peninggalan sejarah adalah salah satu kunci agar generasi sekarang memiliki kedekatan emosional dengan pendahulunya.
Museum Blambangan selain sebagai salah satu obyek wisata warisan budaya, kini juga menjadi laboratorium sejarah daerah ujung timur jawa. Karena museum ini berdiri sejak 1977 memiliki koleksi yang lengkap, mulai dari masa prasejarah hingga kolonial, ” tambah Bayu.
Harapan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata melalui staf bidang Museum , Bayu
” Lembaga Pendidikan yang ada di Banyuwangi mulai dari tingkat TK, SD , SMP, SMA/SMK memang harus mengenal sejarah kotanya sendiri sebelum mengenal sejarah dari kota lainnya. ( Hari )