PACITAN, RadarBangsa.co.id – Sebagai organisasi wanita NU, Muslimat NU Kecamatan Sudimoro Pacitan siap memenangkan pasangan nomor urut 2 Yudi Sumbogo – Isyah Ansori atau yang lebih dikenal dengan Mbois,
Dukungan diberikan bukan tanpa alasan,sebab
Sosok Isyah Ansori berlatar belakang dari NU dan sudah mendapat restu dari para kyai dan ulama sehingga memiliki kedekatan dengan Muslimat NU.
Tak hanya itu,program pengembangan UMKM juga bakal banyak di perjuangkan pasangan Mbois, selain itu latar belakang Pak Yudi Sumbogo yang seorang pengusaha pastinya akan membantu usaha kecil,usaha rumahan serta pemberdayaan perempuan yang aktif di dunia usaha baik kuliner dan usaha lainnya,”ujar Prapti Ketua Muslimat NU Kecamatan Sudimoro kepada awak media, Senin (13/10/2020).
Untuk memenangkan Pasangan Yudi Sumbogo – Isyah Ansori di Pilkada Pacitan, PAC Muslimat NU Sudimoro siap menggerakan ibu-ibu pengajian dan komunitas-komunitas ibu-ibu lainnya se Kecamatan Sudimoro.
“Kami siap bergerak dengan mengajak seluruh ibu-ibu pengajian agar bersama-sama memenangkan Mbois, serta mengajak keluarganya untuk mencoblos nomor urut 2 pada tanggal 9 Sesember nanti,”tegasnya.
Sementara itu Banser Ansor NU Kecamatan Sudimoro juga siap mengamankan serta memenangkan pasangan Yudi Sumbogo – Isyah Ansori, selain pasangan tersebut segaris dengan pemerintah Pusat dan Provinsi, Mbois adalah pasangan yang sudah di restui para ulama.
“Kami akan taat kepada dawuh para kyai dan ulama, sehingga kami siap mengamankan serta memenangkan Mbois di pilbup Pacitan, agar ada perubahan bagi kabupaten kita tercinta ini,” tegas Kasatkoryon Banser Ansor PAC Sudimoro Arifudin.
Sementara itu Calon Wakil Bupati Pacitan Isyah Ansori sangat mengapresiasi tekat dari Muslimat NU dan Banser Kecamatan Sudimoro yang siap memenangkan Mbois, Ia mengajak ibu-ibu di Kecamatan Sudimoro untuk turut membangun Pacitan dengan membuat generasi milenial anak yang sholeh dan sholeha.
“Sebab, hal tersebut menjadi tantangan berat bagi ibu-ibu ditengah derasnya arus globalisasi dan tingginya penggunaan gadget. Derasnya arus globalisasi dan penggunaan gadget mengubah perilaku generasi millenial,”jelas Isyah Ansori.
Selain itu, kata Isyah, ibu-ibu juga dapat berjuang memperjuangkan hak-hak perempuan Pacitan,“Kita lihat, bagaimana para muslimat dan para ibunda kita turut melengkapi lembaga legislatif maupun eksekutif di sejumlah daerah.
Hal ini dilakukan untuk memperjuangkan hak perempuan yang setara namun tetap dengan batasan-batasan sebagai kodrat seorang wanita,”tandasnya.
(Yuan)