JAKARTA, RadarBangsa.co.id – Sebagian kalangan menilai, jenis komunikasi politik yang lebih konvensional semisal baliho tak memiliki dampak yang luar biasa di zaman serba digital ini.
Namun agaknya pemikiran seperti ini terpatahkan oleh baliho “Kepak Sayap Kebhinekaan” Puan Maharani. Justru, baliho ini sempat viral dan menjadi trending topik di dunia maya. Meme baliho tersebut juga menjadi perbincangan hangat hingga membawa gelak tawa netizen. Meskipun sebagian komentar bernada satire, tak dimungkiri nama Puan malah kian akrab di telinga publik.
Popularitas digital Ketua DPR RI Puan Maharani tersebut pun sempat dibahas oleh Ismail Fahmi, analis media sosial dan pendiri Drone Emprit. Melalui cuitannya di Twitter pada Agustus 2021 lalu, dia menyebut popularitas Puan meningkat dalam satu bulan terakhir, bahkan hampir menyalip Ganjar Pranowo yang memang sangat aktif di media sosial sejak lama.Ismail Fahmi melanjutkan bahwa tren Puan Maharani di dunia digital jadi setara denganRidwan Kamil usai ramai kampanye baliho.
Akan tetapi, tren Puan Maharani masih kalah dengan Anies Baswedan.”Kalau digabungkan, tren keempat tokoh ini dalam 1 bulan terakhir di semua media, tren @aniesbaswedan selalu tertinggi diikuti oleh tren @ganjarpranowo, lalu @ridwankamil.
Tren Puan awalnya paling rendah, perlahan naik setara RK, lalu mengejar Ganjar,” kata dia.Selain itu, Drone Emprit turut menganalisis share of voices dalam satu bulan terakhir. Hasil menunjukkan Anies 49%, Ganjar 27%, RK 13% dan Puan 12%. Berdasarkan pemberitaan online, share of voices keempatnya yakni Anies 43%, Ganjar 25%, RK 19% dan Puan Maharani 13%. Sementara di Twitter (medsos): Anies 50%, Ganjar 27%,RK 12%, Puan 12%.”Anies paling banyak diserang di medsos, popularitasnya selalu tertinggi. Puan juga makin populer, lewat baliho yang banyak disindir dan jadi meme netizen,” ujar Ismail Fahmi.
“Dari popularitas, diharapkan nanti akan naik favorabilitasnya (sentimen positif-negatif), lalu dikapitalisasi jadi elektabilitas. Teorinya begitu. Kenyataan di lapangan bisa bermacam-macam faktor yang berpengaruh,” lanjut dia.
Peluang PuanDirektur Eksekutif Arus Survei Indonesia (ASI) Ali Rif’an menjelaskan soal peluang Puan Maharani pada Pilpres 2024 mendatang. Menurutnya, nama Puan yang belakangan kerap disandingkan dengan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto pun disebut berpeluang untuk berlaga di pilpres yang akan datang.
Ali menyebut, popularitas Puan meroket saat ini karena banyaknya baliho Kepak SayapKebhinekaan yang terpasang di penjuru negeri. “Pemasangan baliho Puan di seantero negeri menjadi sinyal kuat bahwa dirinya ada minat ke RI 1 atau RI 2,” kata Ali, Selasa (30/11/2021).
Pada kesempatan lain, Ali juga menyebut Puan Maharani memiliki rekam jejak politik yang cukup baik. Hal ini bisa menjadikan nama Puan semakin kuat sebagai kandidat yang diusung oleh PDI Perjuangan.“Saya pikir rekam jejak Puan Maharani sudah lebih baik dan cukup mumpuni dari pada 2014 lalu.
Jadi, tidak ada salahnya PDIP mengusung Puan sebagai salah satu kandidatpresiden 2024,” kata Ali Rif’an di Jakarta, Kamis (2/12/2021). Meskipun begitu, Ali menyebut posisi calon presiden (capres) untuk Puan Maharani masih sangat kecil.
Namun dalam hal politik tentunya semua memiliki kemungkinan.Posisi Puan Maharani pun dinilai cukup kuat didukung PDIP apabila maju sebagai Cawapres mendampingi Prabowo Subianto.
Ali menambahkan, jika melihat kekuatan dan peluang Puan Maharani, posisi Cawapres untuk mendampingi Prabowo Subianto sudah sangat pas dan realistis baginya.Ia menilai kekuatan elektabilitas Puan Maharani masih terlihat kurang baik, meskipun ada peluang yang terbuka bagi Puan untuk menjadi capres.”Cawapres untuk Puan sangat tepat untuk saat ini. Namun, untuk capres pun terbuka lebar,” ujarnya.
Sebagai informasi, sebelumnya telah ada sekelompok pendukung di Banten yang mendeklarasikan dukungan kepada Puan dan Prabowo untuk maju di Pilpres 2024.