LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Kegiatan orientasi pendataan keluarga tahun 2021 di seluruh keluarga Indonesia dilakukan oleh ibu-ibu kader pendata di Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan, Rabu (31/03).
Bertempat di Balai Desa Warukulon, kegiatan ini diikuti kader pendata dari tiga desa yaitu Desa Kesambi, Desa Gempolpading, dan Desa Warukulon sendiri. Kegiatan ini juga mematuhi protokol kesehatan, cuci tanggan, pakai masker dan jaga jarak.
Tujuannya adalah untuk melaksanakan proses pendataan tingkat desa yang sasarannya keluarga itu sendiri,” ujar Nur Hasan Kepala Desa Warukulon yang mewakili Kepala Desa yang lainnya.
Sementara Kooordinator wilayah Pucuk menyampaikan, “Melalui pendataan keluarga diharapkan hadir, satu data keluarga Indonesia. Pendataan keluarga tahun 2021 ini menggunakan dua metode yaitu metode Paper Based (formulir pendataan) dan smartphone (pendataan online).
Dengan ujung tombak penyuluh keluarga berencana dan petugas lapangan keluarga berencana melalui kader-kader pendata terlatih di masing-masing desa yang ada di seluruh Indonesia. Metodenya pun terus diperbaharui sesuai dengan perkembangan jaman.
Lanjutnya, dimana ini akan membuat data yang diperoleh dari keluarga langsung tersimpan di database pendata keluarga pusat dan menekan human error dalam pendataan keluarga.
Huda mengatakan kenapa pendataan keluarga menyasar di keluarga, ini disebabkan karena agenda pembangunan kerap menjadikan keluarga sebagai sasaran utama, sayangnya, tidak ada data keluarga dari sumber manapun dengan cakupan seluruh keluarga.
“Harapannya adalah hasil dari pendataan keluarga tahun 2021 ini agar lebih valid,” ungkap Khoirul Huda Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Koordinator wilayah kecamatan Pucuk yang didampingi Supeno.
Menurut Huda, salah satu yang istimewa dari pendataan keluarga tahun 2021 yaitu didatanya ibu hamil dan bayi atau balita untuk mendapatkan data sebagai deteksi dini stunting. Masalah stunting merupakan gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis yang terjadi selama periode paling awal pertumbuhan dan perkembangan anak.
Selain itu pelatihan bagi team teaching sampai dengan kader pendata juga sudah mulai dilakukan untuk menciptakan profesionalitas pendata dalam mencari data kepada keluarga. “Profesionalitas juga diperlukan untuk mendapatkan data yang valid dari keluarga,” bebernya.
(Iful/Edi)