Pakar : Pendidikan Followership Indonesia Tertinggal Selama 32 Tahun dari Luar Negeri

- Redaksi

Sabtu, 30 November 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Pusat Pengembangan Sumber Daya Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas) bersama Indonesia Followership Learning Community (Infolco) menggelar Seminar Nasional (Semnas) Followership Terbesar di penghujung tahun 2019. Dengan tema, “Urgensi Followership dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia Indonesia”.

Hadir narasumber yang tak kalah penting, Ketua Dewan Pakar Provinsi Jawa Timur (Jatim), Daniel M. Rosyid, Pakar Followership pertama yang tersertifikasi Ira Chaleff (Global Followership Expert, live from Washington DC), Muhsin Budiono Nurhadi, dan CEO of DNA, Leadership Training Kuala Lumpur, Mohammad Nawar Ariffin.

Menurut Kepala Subbidang Sarana Prasarana Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) PPSDM Migas, Arif Sulaksono mengatakan, capaian dalam acara ini yakni, para follower diajarkan menjadi leadership. Kaum milenial yang hadir seminar ini diharapkan akan jadi Leadership di sektor industri, instansi pemerintah, dan swasta. Awalnya dari followership, kemudian menuju leadership yang handal.

“Sasaran utamanya pada anak muda (milenial -red) yang akan menjadi calon pemimpin di perusahaan, pemerintah dan swasta. Terlihat, antuasiasme yang hadir seminar ini mencapai 150 orang. 90%nya kaum milenial, sisanya ada dari orang tata niaga, PT Patra Trading. Mahasiswa pun yang hadir dari berbagai jurusan,” ucapnya saat press conference pasca seminar di Ruang Majapahit Grand Inna Tunjungan Hotel Surabaya. Sabtu, (30/11/2019).

Sementara, Penggagas Infolco, Muhsin menjelaskan bahwa, persiapan milenial harus membaca lingkungan sekitar. Pemahaman dan pendidikan followership di Indonesia sudah tertinggal selama 32 tahun daripada luar negeri. Menekankan tidak hanya pengikut yang baik pada pemimpinnya, tapi melainkan menjadi partner leader dan follower yang equal.

“Saat ini lebih familiar yang ditekankan hanya sudut pandang leadership, ini timpah menurut saya, seharusnya yang paling ditekankan adalah sudut pandang followership. Karena dengan hal ini mampu menjadi penyeimbang. Dan akan terciptanya grade partnership yang jitu,” tegas Muhsin. (Ari)

Berita Terkait

Khofifah Sambut Hangat Siswa Papua Program ADEM di Jawa Timur, 105 Alumni Lolos PTN Tahun Ini
358 Siswa Lolos PPDB di SMPN 1 Mataram, Disdik Kota Siap Penuhi Sisa Kuota
Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Lamongan Tinjau SR Brondong, Komitmen Pendidikan Gratis Kian Nyata
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa Bagikan Sepatu untuk Siswa SR Lamongan, Tinjau Kesiapan Boarding School di Brondong
Gubernur Khofifah Tinjau Kesiapan Sekolah Rakyat di Pasuruan
SD Negeri Serut Raih Juara II Gebyar Seni Budaya Bersih Desa Serut
Bunda PAUD se-Kecamatan Klaten Resmi Dikukuhkan, Dukung Program Wajib Belajar Satu Tahun Pra-Sekolah
KOPRI PMII Lamongan Gelar Sekolah Advokasi Perempuan
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 11 Juli 2025 - 21:33 WIB

Khofifah Sambut Hangat Siswa Papua Program ADEM di Jawa Timur, 105 Alumni Lolos PTN Tahun Ini

Kamis, 10 Juli 2025 - 09:05 WIB

358 Siswa Lolos PPDB di SMPN 1 Mataram, Disdik Kota Siap Penuhi Sisa Kuota

Selasa, 8 Juli 2025 - 09:45 WIB

Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Lamongan Tinjau SR Brondong, Komitmen Pendidikan Gratis Kian Nyata

Selasa, 8 Juli 2025 - 08:36 WIB

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa Bagikan Sepatu untuk Siswa SR Lamongan, Tinjau Kesiapan Boarding School di Brondong

Minggu, 6 Juli 2025 - 17:12 WIB

Gubernur Khofifah Tinjau Kesiapan Sekolah Rakyat di Pasuruan

Berita Terbaru