SURABAYA, RadarBangsa.co.id — Suhu udara di sejumlah wilayah Jawa Timur diprediksi mencapai 43 derajat Celcius dalam beberapa hari terakhir. Fenomena panas ekstrem itu menjadi perhatian publik, namun di tengah cuaca yang menyengat, Senator DPD RI asal Jawa Timur, Lia Istifhama, justru tetap aktif menjalankan kegiatan turun ke bawah (turba) menemui masyarakat.
Di bawah terik matahari yang nyaris membakar kulit, sosok yang akrab disapa Ning Lia tampak menyapa warga satu per satu dengan senyum ramah. Ia berdialog, mendengarkan keluhan, dan memberi dorongan semangat agar masyarakat tetap tegar menghadapi cuaca ekstrem yang melanda sebagian besar wilayah Jatim.
“Bagi saya, panas bukan alasan untuk berhenti berbuat. Justru saat seperti inilah, kita harus hadir di tengah rakyat,” ujar Lia Istifhama kepada wartawan, sembari menyeka keringat dengan senyum yang tetap merekah.
Langkah Lia ini dinilai warganya mencerminkan kedekatan seorang wakil rakyat yang benar-benar hadir, bukan hanya di ruang parlemen, tetapi juga di tengah kehidupan masyarakat. Sikapnya yang sederhana dan tulus menjadikan interaksi itu terasa lebih hangat di tengah suhu udara yang menyengat.
Selain aktif turun ke lapangan, Lia juga baru saja menerima penghargaan sebagai Perempuan Inspiratif Pendidikan Islam 2025. Dalam acara yang dihadiri para profesor, guru besar, dan manajer perguruan tinggi Islam se-Indonesia itu, Lia dipuji atas komitmennya memperkuat nilai kebangsaan melalui jalur pendidikan Islam.
Perempuan muda yang dikenal berjiwa nasionalis-religius ini memang kerap menyoroti pentingnya sinergi antara spiritualitas dan kemajuan pendidikan. Bagi Lia, dunia pendidikan adalah ruang utama membentuk generasi yang kuat secara moral dan intelektual.
Meski suhu udara di Jawa Timur terus melonjak, Lia memilih untuk tetap berada di tengah masyarakat. Ia menegaskan bahwa pelayanan publik tak mengenal musim atau cuaca.
“Kita bisa saja merasa lelah, tapi semangat untuk hadir bagi rakyat harus tetap hidup,” tutupnya dengan nada mantap.
Di tengah prediksi panas ekstrem yang bisa menembus 43 derajat Celcius, sosok Lia Istifhama menjadi potret kesejukan di antara terik yang membara menghadirkan pesan bahwa kepedulian tak pernah berhenti, bahkan di bawah langit paling panas sekalipun.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin