CIANJUR, RadarBangsa.co.id – Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) kecamatan Sindangbarang persiapkan untuk logistic pemilihan umum (Pemilu) tahun 2024, di bawah kepemimpinan Nawa Nurarif, S. Hum sebagai Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia, Organisasi, Data, dan Informasi, didampingi oleh Endang Sopandi, S. Pd selaku Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat, serta Irwan Munajat sebagai Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa, telah mengadakan konferensi pers mengenai keberadaan, kondisi, dan kelayakan gudang logistik Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024. Konferensi ini berlangsung di aula utama sekretariat panitia pengawas Sindangbarang, kabupaten Cianjur, provinsi Jawa Barat, pada Rabu (13/12/2023).
Dalam konferensi pers tersebut, Ketua Panwaslu Sindangbarang yang akrab dipanggil Nawa menyampaikan, “Kami, bersama stakeholder sekitar Panwaslu Sindangbarang yang terlibat dalam pengawalan distribusi logistik, seperti Kapolsek, Koramil 0608 – 15/Sindangbarang, telah melakukan rapat di sekretariat Panwaslu Sindangbarang. Kami membahas lokasi yang akan ditetapkan sebagai gudang penyimpanan logistik Pemilu 2024. Di Sindangbarang, ada dua opsi, pertama, aula RSUD Cianjur Selatan yang berada di Sindangbarang namun belum memiliki fasilitas listrik yang memadai, dan kedua, gedung Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sindangbarang.
“Setelah mempertimbangkan berbagai faktor, kami sepakat untuk menggunakan gedung PGRI sebagai gudang logistik. Gedung ini memiliki luas yang memadai, termasuk lahan parkir yang luas dan akses jalan yang baik, sehingga lebih memungkinkan untuk penempatan logistik saat distribusi ke kecamatan Sindangbarang. Ini merupakan langkah mitigasi penting untuk memastikan distribusi logistik berjalan lancar, “terang Nawa.
Lebih lanjut, Nawa menjelaskan, ada satu hal yang kami anggap urgensi, yaitu daerah Sikklub di Desa Muara Cikadu, yang merupakan lokasi paling rawan terhadap bencana dan cuaca buruk. Akses ke daerah ini bisa melalui jalan Ciujung, melewati sungai, atau melalui jalan Cikaroya. Saat cuaca buruk, akses melalui Cikaroya tidak dapat dilalui, sehingga harus menggunakan jalan Ciujung. “Hanya ada satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) di daerah ini yang rentan terhadap kesulitan distribusi logistik, tambah Nawa.”
“Dengan kesepakatan bersama Ketua PPK Sindangbarang, kami telah merencanakan bahwa H – 3 sebelum pemungutan suara, semua logistik harus sudah berada di gedung logistik Sindangbarang. H – 2 akan didistribusikan ke desa, dan H – 1 sampai di TPS masing-masing. Karena kami menganut prinsip pengawasan partisipatif, kami mengajak media untuk terlibat. Demokrasi harus dijaga agar prosesnya lancar. Kami berharap, H – 3 di gudang penampungan kecamatan logistik sudah terisi penuh,” ujar Ketua Panwaslu Sindangbarang.
Menanggapi kemungkinan hambatan yang mungkin terjadi, Nawa menjelaskan, Kami telah melakukan mitigasi sejak awal untuk mengatasi potensi hambatan di lapangan, meskipun kami belum mengalami kendala secara konkret.
Kecamatan Sindangbarang memiliki 188 TPS dari 11 desa, yaitu Desa Jaya Giri, Mekar Laksana, Saganten, Muara Cikadu, Giri Mukti, Sirnagalih, Talaga Sari, Kerta Mukti, Kerta Sari, Jati Sari, dan Hegar Sari. Logistik berupa kotak suara akan dipastikan dalam keadaan tersegel baik sebelum maupun setelah pemungutan suara di TPS. Semua kelengkapan logistik telah disiapkan sesuai dengan kebutuhan pemilihan di TPS – TPS.
“Logistik yang disimpan di gudang akan dijaga oleh pihak keamanan, termasuk Polri/TNI, Satpol PP, Panwaslu, PPK, dan pengawas partisipatif lainnya,” tambah Nawa.