CIANJUR, RadarBangsa.co.id – Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) kecamatan Cidaun terus menggalakkan upaya meningkatkan pengawasan partisipatif menjelang berakhirnya masa kampanye pemilu pada hari Ahad, 10 Februari 2024, serta dimulainya masa tenang.
Dalam upaya ini, Wildan Nurjamil, Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat Panwaslu Cidaun, menjadi keynote speaker dalam acara bertajuk “Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif: Peran Pemerintah dan Masyarakat dalam Pengawasan Pemilu 2024”. Dalam kesempatan tersebut, Wildan Nurjamil menyampaikan pesan penting kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pemilu, baik dari pemerintah maupun masyarakat.
Dengan lugas, Wildan menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk mengawasi pemilu tahun 2024 agar berjalan secara jujur dan adil. Ia juga memaparkan betapa besar dan luasnya gerakan pengawasan partisipatif ini, dengan harapan masyarakat akan semakin peduli terhadap proses pemilu.
“Sosialisasi Pengawasan Pemilu partisipatif merupakan langkah yang dilakukan oleh Panwaslu Cidaun untuk bersama-sama dengan seluruh elemen masyarakat dalam melakukan pengawasan pemilu,” ujarnya.
Dalam konteks menghadapi masa tenang dan hari pencoblosan, Wildan Nurjamil mengingatkan akan potensi terjadinya pelanggaran pemilu. Keterbatasan sumber daya manusia di Panwaslu Cidaun juga menjadi tantangan tersendiri, yang mengharuskan adanya dukungan aktif dari pemerintah dan masyarakat.
Acara sosialisasi ini tidak hanya dihadiri oleh anggota Panwaslu Cidaun, tetapi juga melibatkan narasumber dari berbagai pihak, termasuk camat Cidaun, perwakilan kepolisian, dan tokoh masyarakat. Turut hadir juga aktivis partai politik, pengurus organisasi masyarakat, dan pemilih pemula, yang secara keseluruhan mencapai 40 orang peserta.
Ahmad Sibaweh, Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Cidaun, menekankan pentingnya peran aktif pemerintah dan masyarakat dalam pengawasan pemilu. Menurutnya, keterlibatan mereka berdua dapat membawa dampak positif pada demokrasi dan masa depan bangsa.
“Sebagai masyarakat, kita perlu untuk mengawal agar dapat memastikan Pemilu dapat terselenggara dengan baik,” katanya.
Terselenggaranya pemilu dengan baik sangat bergantung pada keempat pilar utamanya, yakni peserta pemilu, pemilih, pemerintah, dan penyelenggara pemilu (PPK, Panwaslu, dan DKPP). Oleh karena itu, kolaborasi antara keempat pilar ini menjadi kunci dalam menjamin pelaksanaan pemilu yang transparan dan bebas dari kecurangan.
Dalam penutup acara, Moch Abdul Aziz, Ketua Panwaslu Cidaun, menyatakan harapannya agar masyarakat dapat terus berpartisipasi aktif dalam pengawasan pemilu, demi terwujudnya pemilu yang berintegritas dan adil.
“Dengan semangat “Panwaslu Ayo Awasi Semua”, diharapkan pemilu pada tanggal 14 Februari 2024 dapat berlangsung dengan lancar dan menghasilkan keputusan yang sesuai dengan kehendak rakyat,”ungkapnya.
Acara sosialisasi ini merupakan salah satu langkah nyata Panwaslu Cidaun dalam memperkuat fondasi demokrasi di Indonesia, serta memastikan keberlangsungan proses demokrasi yang sehat dan berkualitas.