CIANJUR, RadarBangsa.co.id – Panitia pengawas pemilihan umum (PANWASLU) kecamatan Cidaun meminta masyarakat lebih aktif ikut mengawasi tahapan Pemilu 2024 guna terlaksananya pemilihan umum yang demokratis dan berintegritas.
Koordinator Divisi Hukum Pencegahan Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Wildan Nurjamil. S. Kom di Balai desa Kertajadi, kecamatan Cidaun, kabupaten Cianjur, provinsi Jawa Barat mengatakanm pada Pemilu 2024, Panwaslu terkonsentrasi pada peningkatan pengawas partisipatif, jadi baik organisasi masyarakat, organisasi kemasyarakatan, kepemudaan, dan pemantau pemilu akan menjadi mata dan telinga sebagai mitra strategis untuk mendukung partisipasi aktif dalam pengawasan pemilu, Jum’at (17/11/2023).
“Panwaslu tidak bisa mengawasi sendirian tahapan pemilu tanpa keterlibatan pengawas partisipatif, karena kondisi sumber daya manusia (SDM) yang terbatas namun objek yang diawasi begitu banyak dan luas,” ujarnya.
Selanjutnya dalam kesempatan itu Wildan memohonkan kepada Kusnadi. S. Pd dari Bawaslu kabupaten Cianjur untuk memaparkan lebih mendalam tentang materi pengawasan pemilu partisipatif. “Seperti apa dan sekaligus membuka acara sosialisasikan pengawasan pemilu partisipatif dan deklarasi damai pemilihan umum tahun 2024,” tambahnya.
Tampak hadir dalam kegiatan itu; Rombongan Bawaslu kabupaten Cianjur, Forkopimcam, MUI, Panwaslu kecamatan Cidaun, PPK Cidaun, Kepala desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh perempuan, tokoh pemuda, pemilih pemula, ormas, perwakilan partai, lembaga media.
Sementara, Kusnadi.S.Pd (Bawaslu kabupaten Cianjur) mengungkapkan, pada kontek hari ini kami menyampaikan terkait dengan urgensi pengawasan partisipatif pemilih dalam pemilu 2024. Saya berharap kepada semua elemen untuk saling menjaga netralitas baik TNI, Polri, aparatur pemerintah serta masyarakat, penyelenggara pemilu. Saya tekankan dalam pemilu 2024 ini harus saling mengawasi. “Di awasi jangan sampai karena masyarakat tidak mengerti sehingga berbuat jadi pelanggaran. Intinya dalam kontek partisipatif ini ya harus dijagalah baik dengan penyelenggara, maupun pemerintah, begitupula aparatur negara,” ujarnya.
Kusnadi juga menjelaskan, sebagai bentuk ikhtiar, netralitas kebersamaan, mudah-mudahan sesuai dengan apa yang diharapkan. “Sesuai dengan apa yang ditandatangani disepakati, Pertama, mewujudkan pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Kedua, Berkomitmen mendukung pemilu yang aman, tertib, damai, berintegritas, tanpa hoax, ujaran kebencian, politisasi SARA, politik uang serta menjaga netralitas,” tambahnya.
Pengamat politik kecamatan Cidaun Afzal (53) berharap, pemuda-pemuda dapat memberikan suara terbaiknya, dan tidak apatis dengan politik, karena segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan ini adalah proses politik.
“Kami harap semua elemen masyarakat dapat menjadi pengawas partisipatif serta menjadi pionir bagi jajaran dan pengurus organisasi untuk menumbuhkan pengetahuan terkait pengawasan pemilu demi demokrasi berintegritas,” kata dia.
Ia pun mengatakan bahwa guna mengoptimalkan peran stakeholder, Panwaslu kecamatan Cidaun telah berikhtiar dan telah memberikan pendidikan pengawasan partisipatif dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemilu yang bermartabat, jujur, adil, bersih dan demokratis.
“Jadi sosialisasi dan pendidikan terkait pengawas partisipatif itu sudah mereka lakukan, tujuannya agar peran pemangku kepentingan baik itu, ormas OKP atau pemantau pemilu dan lembaga media dan maksimal, sehingga pelaksanaan pemilu kita berjalan, jujur, adil, bersih dan demokratis,” pungkasnya.