KEDIRI, RadarBangsa.co.id – Rumor tentang Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) di Kabupaten Kediri 2024 akan kembali melawan Bukos (Bumbung Kosong), akhirnya terpatahkan oleh pendaftaran Onwer perusahaan rokok Tajimas grup, H. Deny Widyanarko bersama Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Kediri, Dra. Hj. Mudawamah, M.H.I, sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kediri, Rabu, 28 Agustus 2024.
Pasangan calon (Paslon) Deny – Muda yang diusung oleh Partai NasDem, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini datang ke Kantor KPU (Komisi Pemilihan Umum) Kabupaten Kediri dengan berjalan kaki dari Kantor DPC PKB, dikawal oleh ribuan pendukung, dan di gerbang masuk disambut ratusan pendukung dari arah selatan.
Drs. H. Lutfi Mahmudiono, Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Kediri dikonfirmasi mengatakan, dipilihnya pendaftaran pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kediri, H. Deny Widyanarko – Dra. Hj. Mudawamah, M.H.I, ke KPU di hari kedua, yaitu pada hari Rabu, 28 Agustus 2024, karena sesuai dengan hari pelaksanaan coblosan / pemungutan suara Pemilihan Bupati Kediri, yaitu hari Rabu, Tanggal 27 November 2024.
“Pada saat pendaftaran Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kediri, H. Deny Widyanarko – Dra. Hj. Mudawamah, M.H.I, diantar oleh Kader PKB dan Partai NasDem, serta ribuan simpatisan yang datang dari arah utara dan selatan (Jalan Pamenang / Kantor KPU Kabupaten Kediri). Hal ini mengandung makna bahwa pendukung Mas Deny dan Bu Mudawamah, memang datang dari segala penjuru,” katanya.
Menurut Lutfi, sebelum masuk ke gedung KPU, Paslon Deny – Muda terlebih dahulu melakukan kepruk Kendil berisi koin layaknya perlombaan pada Agustusan, dengan filosofi bahwa demokrasi di Kabupaten Kediri sudah terpecahkan.
“Jadi pada Pemilihan Bupati Kediri 2024 ini dipastikan tidak melawan bumbung kosong lagi. Sedangkan koin dalam Kendil yang jatuh, sebagai gambaran program dari Paslon Deny – Mudawamah, yang akan menggelontorkan Dana Dusun sebesar Rp. 300 juta – 500 juta, dan kepada setiap RT sebesar Rp. 3 juta sampai Rp. 5 juta itu adalah riil dilaksanakan, bukan abal-abal, dan bukan hanya janji manis belaka,” jelasnya.
Sementara itu, bakal calon Bupati Kediri, H. Deny Widyanarko mengatakan, program Dana Dusun ini nantinya akan diambilkan sepuluh persen dari APBD Kabupaten Kediri yang pada tahun ini berjumlah sekitar Rp.3,56 triliyun, sehingga setiap dusun bisa memperoleh Rp. 300 juta sampai 500 juta.
“Kita sudah menghitung, APBD Kabupaten Kediri sekitar Rp.3,56 triliyun, dan jumlah dusun di seluruh Kabupaten Kediri ada 1.176 dusun. Kalau dikalikan 300 juta, jumlahnya 352 miliyard, itu semua bisa tercover, dan realistis,” ungkapnya.
Deny juga mengaku akan tetap mengawal program Bansos (bantuan sosial) dari pusat, seperti Batuan Pangan Non Tunai (BPNT), Bantuan Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan (Bapang), dan lainnya yang selama ini sudah berjalan di Kabupaten Kediri.
”Warga yang belum terdaftar sebagai penerima, akan kita list untuk dimasukan dalam daftar penerima Bantuan Pangan Non Tunai Daerah (BPTN-D), dan kita akan menggelontor Bansos, berupa sembako daerah bagi Warga Kabupaten Kediri. Kita juga punya 9 Program Unggulan lainya,” tuturnya.