KEDIRI, RadarBangsa.co.id – Tingginya kasus Covid-19 yang terjadi pasca Lebaran Idul Fitri 1442 H di berbagai daerah, membuat Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, S.Pd, bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, mengadakan sosialisasi tentang penerapan protokol kesehatan dalam masa Pandemi Covid-19 kepada warga masyarakat Kabupaten Kediri.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Hotel De’ Pratnya, Jalan Pamenang Katang, Sabtu, 19 Juni 2021, dengan dihadiri oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri dan Anggota Fraksi Partai NasDem DPRD Kabupaten Kediri, Kusnul Arif, S.Sos, atau yang lebih akrab disapa Mas Pipin.
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Nurhadi, S.Pd, seusai kegiatan sosialisasi dikonfirmasi mengatakan, belakangan ini jumlah kasus Covid-19 semakin meningkat mencapai 1,9 juta kasus. Hal itu terjadi karena masih banyak warga yang kurang mematuhi protokol kesehatan.
“Masyarakat yang telah mendapatkan vaksin, mereka juga harus tetap menerapkan protokol kesehatan, yakni dengan 3M, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Jangan mentang-mentang sudah mendapatkan vaksin, kemudian tidak mau melakukan 3M, ya tetap saja berbahanya,” jelas anggota DPR RI dari Dapil Jawa Timur VI, yang meliputi Kabupaten / Kota Kediri, Blitar, dan Kabupaten Tulungagung ini.
Hal senada juga diungkapkan dr. I Made Yosi Purbadi, MKM, dari Direktorat Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, yang menjadi narasumber. Menurutnya, sosialisasi tersebut sangat penting dilakukan, karena masih banyak masyarakat yang belum benar-benar mematuhi protokol kesehatan, sehingga kasus Covid-19 belakangan ini kembali meningkat.
“Salah satu penyebab meningkatnya kasus Covid-19 ini adalah banyaknya warga yang tidak benar-benar menerapkan protokol kesehatan. Pada saat dilarang mudik, ternyata masih banyak yang nekad dengan melewati jalan tikus atau jalan terobosan yang luput dari penjagaan aparat,” tuturnya.
dr. I Made juga menjelaskan, bahwa penerapan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) tersebut merupakan satu paket yang tak boleh dipisahkan. Jadi kalau hanya dilakukan salah satu saja, maka masih rawan tertular virus Covid-19.
“3M itu harus diterapkan secara bersamaan dan terus menerus. Kalau hanya dilakukan salah satu saja, ya masih rawan tertular virus Covid-19. Hal ini perlu sekali difahami oleh warga masyarakat,” jelasnya.
Sebelum kegiatan sosialisasi ditutup, para peserta juga diberikan kesempatan untuk bertanya secara langsung terkait permasalahan Covid-19 dan penerapan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 ini. (CS)