Pelantikan Kepala Daerah Terpilih Ditunda – RadarBangsa Lamongan

- Redaksi

Sabtu, 1 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi

Ilustrasi

JAKARTA, RadarBangsa.co.id – Pemerintah memutuskan untuk menunda pelantikan kepala daerah terpilih yang sebelumnya direncanakan pada 6 Februari 2025. Keputusan ini disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dengan mempertimbangkan keserempakan jadwal pelantikan seluruh kepala daerah di Indonesia.

Menurut Tito, penundaan ini berlaku bagi kepala daerah terpilih yang tidak memiliki gugatan sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK). Sebelumnya, pemerintah berencana melantik kepala daerah yang tidak memiliki sengketa hukum pada 6 Februari 2025. Namun, rencana itu dibatalkan karena pemerintah ingin menyatukan jadwal pelantikan dengan kepala daerah yang perkaranya masih berproses di MK.

“Yang 6 Februari karena disatukan dengan non-sengketa dengan MK, dismissal (berproses di pengadilan). Maka otomatis yang 6 Februari kita batalkan,” kata Tito dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Jumat (31/1/2025).

Tito menjelaskan bahwa keserempakan pelantikan kepala daerah akan menunggu hasil keputusan MK dalam sidang perselisihan hasil pemilihan (PHP). Hal ini dilakukan agar seluruh kepala daerah terpilih bisa dilantik secara serentak, tanpa ada perbedaan waktu yang signifikan antara mereka yang tidak bersengketa dan yang masih menjalani proses hukum.

Meski begitu, Tito belum bisa memastikan tanggal pasti pelantikan seluruh kepala daerah terpilih. Namun, ia menegaskan bahwa pemerintah akan segera melantik mereka setelah seluruh tahapan hukum di MK selesai.

“Mengenai tanggalnya, saya akan sampaikan lagi setelah kami koordinasi dengan KPU. Juga dengan Bawaslu, dengan Mahkamah Konstitusi,” ujar mantan Kapolri itu.
Tito menambahkan bahwa penetapan tanggal pelantikan kepala daerah terpilih akan dibahas lebih lanjut bersama pihak terkait, termasuk pemerintah, Komisi II DPR RI, dan penyelenggara pemilu seperti KPU dan Bawaslu.

Keputusan untuk menunda pelantikan ini bertujuan untuk memastikan proses transisi kepemimpinan di daerah berjalan dengan baik dan tidak menimbulkan ketimpangan dalam pemerintahan daerah. Dengan menunggu keputusan MK, diharapkan tidak ada kepala daerah yang dilantik lebih awal sementara yang lainnya masih terhambat oleh proses hukum.

Pemerintah juga memastikan bahwa selama masa transisi ini, pemerintahan di daerah tetap berjalan dengan adanya pejabat sementara (Pj) kepala daerah. Pejabat ini akan menjalankan tugas hingga kepala daerah definitif dilantik secara resmi.

Penundaan pelantikan ini bisa berdampak pada sejumlah hal, termasuk proses perencanaan dan pelaksanaan program kerja kepala daerah terpilih. Sebagian daerah mungkin harus menunggu lebih lama untuk mendapatkan pemimpin definitif yang memiliki kewenangan penuh dalam menjalankan kebijakan.

Meski demikian, pemerintah berupaya agar penundaan ini tidak mengganggu stabilitas pemerintahan daerah. Tito memastikan bahwa koordinasi dengan berbagai pihak terus dilakukan agar pelantikan bisa berlangsung secepat mungkin setelah seluruh proses hukum selesai.

Dengan adanya keputusan ini, masyarakat diharapkan dapat memahami bahwa penundaan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menjaga keadilan dan kepastian hukum dalam sistem demokrasi Indonesia.

Penulis : Nul

Editor : Zainul Arifin

Sumber Berita: rri

Berita Terkait

Ning Lia Istifhama Anggota DPD RI Dorong Mahasiswa UINSA Tembus Dunia Global, Kampus Jadi Ruang Tumbuh Karakter
Gelombang Dukungan untuk Lirboyo Usai Tagar #BoikotTrans7, Senator Anggota DPD RI Lia Istifhama : Kekuatan Sosial Santri Nyata
Wabup Purnomo Hadi Resmikan BST di Nampu, DKPP Dorong Gizi Anak Lewat Susu dan Telur
Dari Pohon Wangi Jadi Peluang Cuan: PKK Kendal Latih Warga Bikin Teh dan Sabun dari Gaharu
Groundbreaking PT Coats Rejo di Pasuruan, Khofifah Optimistis Jadi Pelopor Industri Tekstil Berkelanjutan
‘Bestie Mahasiswa’: Gaya Politik Hangat Anggota DPD RI asal Jawa Timur Lia Istifhama yang Beda dari Lainnya
Pasuruan Tambah 17 PKBM Baru untuk Dorong Warga Kembali ke Bangku Sekolah
Pasuruan Dinobatkan Jadi Pelopor Keselamatan Perlintasan KA di Jawa Timur
Pelantikan Kepala Daerah Terpilih Ditunda – RadarBangsa Lamongan

Berita Terkait

Rabu, 15 Oktober 2025 - 22:32 WIB

Ning Lia Istifhama Anggota DPD RI Dorong Mahasiswa UINSA Tembus Dunia Global, Kampus Jadi Ruang Tumbuh Karakter

Rabu, 15 Oktober 2025 - 22:20 WIB

Gelombang Dukungan untuk Lirboyo Usai Tagar #BoikotTrans7, Senator Anggota DPD RI Lia Istifhama : Kekuatan Sosial Santri Nyata

Rabu, 15 Oktober 2025 - 21:51 WIB

Wabup Purnomo Hadi Resmikan BST di Nampu, DKPP Dorong Gizi Anak Lewat Susu dan Telur

Rabu, 15 Oktober 2025 - 21:35 WIB

Dari Pohon Wangi Jadi Peluang Cuan: PKK Kendal Latih Warga Bikin Teh dan Sabun dari Gaharu

Rabu, 15 Oktober 2025 - 18:43 WIB

‘Bestie Mahasiswa’: Gaya Politik Hangat Anggota DPD RI asal Jawa Timur Lia Istifhama yang Beda dari Lainnya

Berita Terbaru