Pembuangan Sampah Ditutup, Warga Tutur Buang Sampah Depan Kantor Kecamatan

- Redaksi

Sabtu, 4 April 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kemarahan warga kayu bebek

Kemarahan warga kayu bebek

PASURUAN, RadarBangsa.co.id – Kemarahan warga kayu bebek, kecamatan Tutur, kabupaten pasuruan ,ini sudah tidak bisa di bendung lagi , kemarahan warga ini menyusul ditutupnya akses jalan menuju TPS yang berada dilahan perhutani.Karena tidak ada solosi pengalihan TPS , warga melampiaskan kemarahan nya dengan membuang sampah di depan kantor kecamatan tutur jumat ( 3/ 4/ 2020).

Tak hanya jalanan, aksi buang sampah dilanjutkan dengan menumpahkannya tepat di depan kantor Camat Tutur. Sampah dalam sak yang sebelumnya diusung dengan beberapa pikap itupun dibiarkan menumpuk mengotori halaman kantor camat yang berada tak jauh dari pasar Nongkojajar tersebut.

Sejumlah sumber mengungkapkan, kemarahan warga Kayukebek ini ditunjukkan lantaran jalan utama menuju permukiman tertutup sampah.

Sampah organik/anorganik diperkirakan berasal dari pasar itu sebelumnya menumpuk di pinggir jalan, namun kemudian meluber hingga mengganggu warga dan pengguna jalan.

Selain bikin risih, menurut sejumlah warga, sampah-sampah itu bisa saja mengancam kesehatan. Karenanya warga marah dan meminta segera ada penyelesaian.

Baca Juga  Tenda Buruh Flow yang Mogok kerja Disruduk Mobil, 4 Orang Tewas

“Lebih-lebih sekarang ini kan ada wabah corona,” kata seorang warga.

Lokasi tempat pembuangan sampah tersebut memang berada di jalur utama menuju Desa Kayukebek, berjarak sekitar 500 meter dari pasar Nongkojajar.

Camat Tutur Achmad Hadi mengatakan, kemarahan warga ini terjadi lebih pada kesalahpahaman. Dipastikan amukan warga ini sepenuhnya tidak ditujukan kepada pihak kecamatan, walaupun halaman kantor beberapa saat dipenuhi sampah.

Meski demikian, menurutnya, warga juga kurang memiliki kesabaran, karena problem sampah ini sebenarnya sudah terdapat upaya penyelesaian.

“Tapi memang kan ndak bisa langsung, karena butuh proses,” kata Hadi.

Diungkapkan oleh Hadi, perkara sampah ini sudah menjadi perhatiannya, semenjak Perhutani menutup lokasi yang selama ini digunakan untuk membuang sampah pasar maupun rumah tangga.

Tempat pembuangan sampah yang ditutup pada 9 Maret tersebut berupa jurang, diakui termasuk dalam wilayah kewenangan Perhutani.

Baca Juga  AKD Belum Dibentuk, Lujeng Sudarto Kritik Kinerja DPRD Kota Pasuruan Dinilai Lamban

“Jadi selama berpuluh-puluh tahun, memang tidak mempunyai tempat pembuangan sampah,” imbuhnya.

Untuk sesaat, larangan membuang sampah tanpa dibarengi dengan solusi. Tapi, upaya dialog bersama dengan warga, pihak berwenang hingga berbagai pihak terkait, dikatakan Hadi, langsung dilakukan saat itu juga.

Salah satu penyelesaian waktu itu adalah mengerahkan truk angkut sampah, sambil menunggu keputusan lokasi pembuangan lain.

Sejumlah titik lokasi untuk membuang sampah juga telah dipersiapkan. Namun ditegaskan lagi, pemilihan tempat pembuangan sampah tidak bisa serta merta dapat diputuskan, karena harus melalui beberapa kajian dan tahapan.

Pastinya aksi warga dengan membuang sampah di jalanan itu sudah dilaporkan ke bupati. Sehingga, ia yakin persoalan tempat pembuangan sampah ini telah mendapatkan perhatian dan segera dapat diselesaikan.

Terpisah, Suprapto, Kabid pengelolaan sampah DLH Kabupaten Pasuruan mengakui, selama ini pasar Nongkojajar tak memiliki lahan untuk digunakan sebagai tempat pembuangan sampah.

Baca Juga  Brigjen Abioso : Dari Polda Jateng semoga beri manfaat saudara kita Korban Gempa Cianjur

“Memang tidak punya tanah kas desa. Jadi selama ini memang tidak punya TPS,” terang Suprapto.

Menanggapi polemik dan amukan warga Kayukebek, diungkapkan oleh Suprapto sebenarnya sudah ada solusi, selaras dengan yang diucapkan Camat Tutur.

“Cuma ndak tahu kok tiba-tiba ada aksi begitu,” kata Suprapto bernada sesal.

Menyikapi aksi warga, DLH mencoba tanggap dengan mengirimkan truk sampah untuk digunakan sebagai tempat buang sampah.

“Tapi hari ini tadi DLH sudah kirim dua unit truk untuk dijadikan TPS sementara. Jadi nanti langsung bisa dikirim ke TPA,” kata dia.

Sekadar diketahui, kondisi jalanan di seputar pasar Nongkojajar maupun depan kantor camat, pada sore hari sudah terlihat bersih, tak terlihat berceceran.

Sementara, berkenaan dengan solusi seperti diungkapkan oleh camat maupun pihak DLH, sampai saat ini belum didapatkan penjelasan. (Ank /Ek)

Berita Terkait

Di Perintah Kyai, Mas Deny Selamatkan Demokrasi Kediri
Mas Deny Sambang Dusun Plosok Kabupaten
Griliya di Kampung, Mas Deny Jaring Aspirasi Petani
Laporan Kecurangan Pilkada Kediri, Akhirnya Mental Lagi
Viral! Guru SMP 1 Kembangbahu Lamongan Aniaya Siswa di Kelas
KPU Lamongan Resmi Tetapkan Nomor Urut Paslon Bupati dan Wakil Bupati 2024
Plt Bupati Sidoarjo Subandi Tekankan Komitmen Pengembangan Olahraga Rekreasi
Ribuan Massa Padati Gelora Delta Sidoarjo dalam Acara Istighotsah dan Deklarasi Pasangan Cabup-Cawabup Mas Iin-Edy Widodo
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 1 Oktober 2024 - 18:51 WIB

Di Perintah Kyai, Mas Deny Selamatkan Demokrasi Kediri

Senin, 30 September 2024 - 23:43 WIB

Mas Deny Sambang Dusun Plosok Kabupaten

Jumat, 27 September 2024 - 21:36 WIB

Griliya di Kampung, Mas Deny Jaring Aspirasi Petani

Jumat, 27 September 2024 - 20:25 WIB

Laporan Kecurangan Pilkada Kediri, Akhirnya Mental Lagi

Selasa, 24 September 2024 - 17:07 WIB

Viral! Guru SMP 1 Kembangbahu Lamongan Aniaya Siswa di Kelas

Berita Terbaru

Calon Wakil Bupati Sidoarjo Hj Mimik saat senam minggu pagi (IST)

Politik - Pemerintahan

Ratusan Emak-Emak Antusias Sambut Warling Bu Mimik Cawabup Sidoarjo

Minggu, 6 Okt 2024 - 10:32 WIB

Pendidikan

Edukasi ‘Ayo Makan Seafood’ Semarakkan Bulan Bahasa Siswa SD

Minggu, 6 Okt 2024 - 06:49 WIB