BLITAR, RadarBangsa.co.id — Pemerintah Kota Blitar melalui Dinas Sosial (Dinsos) memastikan seluruh program sosial yang telah dirancang tetap berjalan sesuai target hingga Oktober 2025. Langkah ini menunjukkan komitmen Pemkot Blitar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat kemandirian kelompok rentan.
Kepala Dinas Sosial Kota Blitar, Sad Sasmintarti, mengatakan berbagai program sosial telah dijalankan dan terus dievaluasi agar pelaksanaannya tepat sasaran. Program tersebut mencakup layanan bagi penyandang disabilitas, program home care (Si Hore), Ransum Peduli Lansia (Rapelan), beras kesejahteraan daerah (Rastrada), hingga pendampingan bagi anak terlantar serta anak yang berhadapan dengan hukum.
“Dinsos berkomitmen memperkuat kemandirian sosial masyarakat. Kami memberikan perhatian bagi kelompok disabilitas, lansia, dan anak-anak yang membutuhkan perlindungan serta dukungan berkelanjutan,” ujar Sad, Jumat (tanggal publikasi dapat disesuaikan).
Saat ini, Dinsos tengah mempersiapkan penyaluran bantuan Rastrada tahap keempat yang dijadwalkan berlangsung pada Desember mendatang. Bantuan tersebut akan diberikan kepada ribuan kelompok penerima manfaat (KPM) di seluruh wilayah Kota Blitar.
“Jika mengacu pada penyaluran tahap ketiga, total penerima manfaat mencapai 7.716 orang. Kami berharap tahap keempat nanti berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Program Rastrada menjadi salah satu bentuk intervensi pemerintah daerah untuk menjaga ketahanan pangan masyarakat berpenghasilan rendah. Bantuan berupa beras ini diharapkan dapat mengurangi beban ekonomi keluarga penerima serta mendukung stabilitas sosial di tingkat kelurahan.
Selain penyaluran bantuan, Dinsos Blitar juga aktif menggelar pelatihan pengembangan keterampilan bagi masyarakat. Kegiatan terbaru diikuti oleh 80 peserta dari berbagai kalangan, dengan fokus pada pelatihan membuat jajanan, menjahit pakaian, dan mengolah produk rumah tangga.
Menurut Sad, peningkatan keterampilan masyarakat menjadi langkah penting dalam menciptakan kemandirian ekonomi. Dengan kemampuan baru, peserta pelatihan diharapkan dapat mengembangkan usaha kecil yang berkelanjutan dan produktif.
“Bantuan sosial memang penting, tapi tidak bisa berdiri sendiri. Harus ada pendampingan agar masyarakat memiliki kemampuan untuk mandiri,” tambahnya.
Dinsos Blitar menegaskan bahwa kebijakan sosial tidak hanya berorientasi pada bantuan material, tetapi juga pada penguatan kapasitas dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Karena itu, pelatihan keterampilan dan program pemberdayaan terus menjadi prioritas dalam agenda sosial pemerintah daerah.
“Kami berharap seluruh program yang dijalankan benar-benar memberikan manfaat dan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Tujuan akhirnya adalah membentuk masyarakat Blitar yang lebih mandiri, sejahtera, dan berdaya saing,” pungkas Sad.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin









