SEMARANG, RadarBangsa.co.id – Pemerintah Kota Semarang memberikan uang tali asih kepada beberapa warga sekitar kali tenggang melalui Kelurahan Muktiharjo Kidul dan BRI di kantor Kelurahan Muktiharjo Kidul pada Rabu, (24/4/2024).
Pemberian uang tali asih diberikan kepada warga yang memiliki tempat usaha di sekitar tanah pemkot Semarang yang berada di pinggir kali tenggang. Menurut keterangan Iwan, perwakilan Ketua RW 09 yang hadir dan mengawal warganya menerima tali asih, tanah tersebut merupakan tanah milik pemkot Semarang yang nantinya akan digunakan untuk jalan inspeksi pekerjaan normalisasi kali tenggang.
“Ada 8 warga yang menerima uang tali asih. 5 warga dari RW 9, 2 dari RW 12 dan 1 dari RW 13. Masing-masing uang tali asih bervariasi. Antara 3 juta sampai yang tertinggi 38 juta,” ungkap Iwan.
Pemberian tali asih diserahkan oleh Kepala Kelurahan Muktiharjo Kidul Sofia Ernawati SE MM bersama Nuki perwakilan dari BRI. Sofia menyampaikan ucapan terima kasih kepada Walikota Semarang yang memberikan uang tali asih sebagai bentuk bantuan kepada warga yang terkena dampak pekerjaan normalisasi kali tenggang.
“Terima kasih kepada Ibu Walikota yang sudah membantu memberikan tali asih kepada warga disekitar kali tenggang yang terkena dampak pekerjaan normalisasi kali tenggang. Semoga tali asih ini bermanfaat dan menjadi lebih baik kepada penerima yang mana nantinya tali asih bisa digunakan untuk melanjutkan usaha dagangnya dan memiliki hunian layak di rumah susun,” kata Sofia.
Hal yang sama disampaikan Risa salah satu warga yang menerima tali asih. Risa merasa bersyukur dan mengucapkan terima kasih sudah mendapatkan tali asih dari pemkot Semarang.
“Alhamdullilah dan terima kasih saya mendapatkan tali asih. Tali asih ini akan saya gunakan sebaik mungkin dan digunakan untuk usaha. Tali asih akan saya gunakan untuk renovasi rumah dan buat usaha dagang, “ ujar Risa.
Dengan diberikan tali asih ini pemkot Semarang berharap agar warga yang ada di sekitar pekerjaan normalisasi kali tenggang bisa pindah ke tempat lain agar tidak mengganggu kegiatan pekerjaan nantinya.
